Disentil OJK Soal Dividen, Reaksi Bos BTN Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memastikan pembagian dividen selama ini sudah memperhatikan aspek permodalan.
Hal ini sejalan dengan pesan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar emiten bank tidak menghamburkan ketersediaan pencadangan. Instruksi ini berangkat dari kewaspadaannya akan kondisi ekonomi global tahun depan.
"Kalau melihat history ke belakang selama ini, dividen pay out ratio selalu memperhatikan aspek permodalan sebagai faktor utama BTN," ungkap Nixon kepada CNBC Indonesia, Kamis (22/12/22).
Meski begitu, Nixon juga menjelaskan pada dasarnya dividen diputus oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dan jadi domain-nya pemegang saham.
Untuk diketahui, BTN membagikan dividen tunai dengan total sebesar Rp 237,62 miliar kepada para pemegang saham atau 10% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 yang mencapai Rp 2,37 triliun.
Jumlah dividen tersebut setara Rp 22,438 per lembar saham. Hal itu diputuskan dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTN hari ini, Rabu (2/3/2022).
BTN membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 2,37 triliun sepanjang tahun 2021. Perolehan laba bersih itu meningkat 48,29% dari periode yang sama di tahun 2020 senilai Rp 1,60 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Disuntik Rp 4,13 Triliun, BTN Sebar Buat KPR
(tep/ayh)