Simak! Ini Pemicu Kinerja Allo Bank Bisa Tetap Tokcer

Market - Teti Purwanti, CNBC Indonesia

20 December 2022 16:25

Foto: dok Allo Bank Food Festival

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencatatkan pertumbuhan bukan hanya pada segmen digital namun juga neraca keuangan. Sejak Mei 2022 sampai dengan akhir November 2022, jumlah registered Allo Bank sudah mencapai 4,4 juta nasabah.

Berdasarkan keterbukaan infomasi, Selasa (20/12/2022) total aset naik dari Rp 9,8 triliun per Juni 2022 ke Rp 10,6 triliun per September 2022. Penyaluran kredit yang tumbuh dari Rp 6,8 triliun per Juni 2022 ke Rp 7,2 triliun per September 2022.

Baca:

Tahun Depan Suram, Sri Mulyani Akui RI Bakal Kena Apes!

DPK naik dari Rp 3,2 triliun per Juni 2022 ke Rp 4,1 triliun per September2022. Pendapatan Operasional naik dari Rp 341 miliar per Juni 2022 ke Rp 530 miliar per September 2022, sebagian besar didorong oleh kenaikan Pendapatan Bunga Bersih yang tumbuh dari Rp 215 miliar ke Rp 402 miliar. Sedangkan laba bersih setelah pajak naik dari Rp 151 miliar per Juni 2022 ke Rp 209 miliar per September 2022.

Ke depan, Allo juga menyiapkan berbagai upaya untuk mencapai hal itu ditempuh perseroan dengan menggandeng mitra strategis, yang umumnya berasal dari ekosistem pemegang saham.

"Allo Bank sedang mengembangkan kolaborasi dengan berbagi mitra strategis, seperti XXI, Indomaret, Bukalapak, dan beberapa provider telekomunikasi," tulis manajemen Allo Bank dalam keterbukaan informasi.

Untuk diketahui, Bukalapak.com Tbk. (BUKA) atau Bukalapak merupakan salah satu pemegang saham Allo Bank dengan kepemilikan 11,50%. PT Indomarco Prismatama atau Indomaret, bisnis ritel modern milik taipan Djoko Susanto memiliki afiliasi dengan Grup Salim. Sebagaimana diketahui, Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa tercatat menggenggam 6% saham di Allo Bank.