Simak! Begini Strategi Allo Bank Hadapi Gelap Ekonomi 2023

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
20 December 2022 15:05
CEO of Allo Bank, Indra Utoyo di acara CNBC Indonesia Tech Conference, Kamis, (13/10).
Foto: CEO of Allo Bank, Indra Utoyo di acara CNBC Indonesia Tech Conference, Kamis, (13/10).

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) optimistis di tengah ancaman resesi yang akan terjadi pada tahun depan. Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo menyebut, rasa optimisme tersebut seiring dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang masih akan tumbuh 5,4% pada 2022 dan akan tumbuh 5% pada 2023.

"Tentunya Allo Bank selalu bersikap optimis namun tetap penuh kehati-hatian di tahun 2023 dengan mempertimbangkan berbagai peluang yang dapat menunjang strategi perseroan," ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/12/2022).

Indra mengaku, memang dalam berbagai kesempatan, pemerintah banyak memberikan pesan kepada para pelaku bisnis untuk lebih berhati-hati dalam tahun 2023 mengingat dinamika geopolitik global yang kurang kondusif dan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 yang masih berjalan hingga saat ini.

Menurutnya, optimisme perseroan dalam menghadapi tantangan tahun depan dapat dilakukan berbagai strategi. Diantaranya, menggarap potensi jumlah penduduk yang belum terakses perbankan.

"Potensi jumlah penduduk underbanked dan unbanked yang masih cukup besar untuk pengembangan bisnis," ucapnya.

Indra menuturkan, peningkatan literasi keuangan secara digital yang gencar dilakukan pemerintah akan mendorong pemahaman, keterlibatan dan akses terhadap lembaga keuangan sehingga ruang pertumbuhan masih sangat besar.

Pasalnya, pandemi Covid-19 telah menghasilkan norma dan kebiasaan baru (new normal) nasabah untuk melakukan transaksi keuangan secara digital.

Selain itu, hal itu juga ditopang dari potensi pertumbuhan bisnis dari ekosistem yang ada di CT Corpora sebagai mitra kolaborasi untuk menyediakan layanan yang memberikan nilai tambah kepada nasabah sekaligus menjadi target market Bank.

Di sisi lain, jumlah pengguna smartphone dan meningkatnya kecepatan adopsi teknologi di Indonesia sehingga momentum layanan finansial digital semakin diterima oleh masyarakat. "Regulator OJK dan BI yang semakin mendukung perkembangan perbankan digital Serta, dukungan pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital," pungkasnya.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Top! Pendapatan Allo Bank Terbang 126%, Laba Naik 43%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular