
Wajib Baca! IHSG Kemungkinan Tidak Berikan 'THR' Akhir Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan apresiasi sepanjang pekan lalu.
IHSG tercatat menguat 1,45% dalam seminggu lalu. Penguatan terbesar terjadi di perdagangan terakhir Jumat (16/12/2022) dengan penguatan 0,89% dan kembali membawa IHSG ke level psikologis 6.800.
Dari 5 hari perdagangan, IHSG tercatat mengalami penguatan sebanyak 3x dan melemah 2x. Meski tercatat menguat, investor asing justru mencatatkan net sell yang jumbo sebesar Rp 4,74 triliun di pasar reguler.
Minggu ini merupakan minggu paling efektif untuk perdagangan di bulan Desember sebelum hari raya Natal dan momen tahun baru datang. Di bursa benua biru di pekan ketiga dan keempat biasanya terjadi kenaikan saham jelang Hari Raya Natal yang sering disebut dengan Santa Claus Rally.
Sementara di bursa lokal sejarah mencatat, dalam dua dekade terakhir, IHSG selalu mencatatkan kinerja bulanan positif setiap bulan Desember.
Namun di sepanjang bulan ini, IHSG masih terkoreksi. Oleh sebab itu minggu ini akan benar-benar jadi penentuan untuk kinerja IHSG di penghujung tahun.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks ditutup menjauhi batas bawah BB terdekat di 6.672.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI naik ke 40,83.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 mendekati garis MA26.
Melihat berbagai indikator teknikal tersebut, IHSG masih berpotensi bergerak di rentang 6.800-6.900.
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat