Komentar The Fed Tak Mampu Pudarkan Emas, Harga Tetap Joss

Maesaroh, CNBC Indonesia
15 December 2022 07:35
Emas
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas menguat tipis setelah melemah karena pelaku pasar terkejut dengan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan Kamis (15/12/2022) pukul 06: 30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.808,12 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,05%.  Emas menguat setelah pada penutupan perdagangan semalam, Rabu (14/12/2022), melemah 0,17% ke posisi US$ 1.807,27 per troy ons.

Harga emas menguat 1,06% secara point to point dalam sepekan. Harga emas juga masih naik 1,6% sementara dalam setahun naik 1,7%.




Analis Heraeus Precious Metals, Tai Wong, mengatakan emas sempat melemah karena pernyataan hawkish The Fed. Namun, pelemahan emas tidak terlalu tajam karena pasar tetap berekspektasi The Fed akan melunak.

"Emas seperti menyindir sinyal hawkish The Fed setelah The Fed mengatakan tidak ada pemangkasan suku bunga pada 2023. Pelaku pasar menilai The Fed akan terancam begitu ancaman resesi menguat dan pengangguran meningkat," tutur Tai Wong, dikutip dari Reuters.

Seperti ekspektasi pasar, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 4,25-4,50% pada pertemuan yang berakhir pada Kamis pagi waktu Indonesia (15/12/2022).
Namun, pasar menyambut negatif sinyal keberlanjutan kebijakan agresif The Fed.
Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan penting untuk terus berjuang melawan inflasi agar ekspektasi harga yang lebih tinggi tidak mengakar.

Anggota The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga hingga mencapai tingkat rata-rata 5,1% tahun depan, setara dengan kisaran target 5% - 5,25%.

"Data inflasi yang diterima sejauh ini di bulan Oktober dan November menunjukkan penurunan yang disambut baik dalam laju kenaikan harga bulanan. Tetapi, butuh lebih banyak bukti untuk memberikan keyakinan bahwa inflasi berada di jalur penurunan yang berkelanjutan," kata Powell.

Pejabat The Fed juga memperkirakan akan menaikkan suku bunga hingga tahun depan, bukan menurunkan suku bunga hingga 2024.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemilik Emas Dibuat Tertawa oleh Persaingan Sentimen AS-China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular