
Berharap Masih Ada Window Dressing? Ini Saham Langganannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan Desember sudah memasuki pekan keduanya. Namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum menunjukkan apresiasi berarti.
IHSG justru mengalami pelemahan yang cukup dalam sejak akhir bulan November 2022. IHSG membukukan penurunan nyaris 4% terhitung sejak akhir November hingga kemarin.
Padahal secara historis IHSG dalam dua dekade terakhir, IHSG selalu membukukan kinerja bulanan yang positif di bulan Desember.
Fenomena return positif di penghujung tahun sering disebut dengan istilah window dressing. Istilah window dressing sendiri mengacu pada strategi dari manajer investasi untuk meningkatkan performa portfolio sebelum disajikan kepada klien atau pemegang saham. Istilah ini melekat pada akhir tahun, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada akhir kuartal.
Para manajer investasi masuk secara besar-besaran di penghujung tahun ke saham-saham top holdingsnya agar harganya naik sehingga portofolio sang fund manager terlihat memiliki kinerja yang apik.
Sejarah mencatat, kinerja bulanan IHSG di setiap bulan Desember selalu positif. Sejak tahun 2002-2021 atau dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, IHSG tak pernah jatuh ke zona merah.
Median return bulanan IHSG di Desember mencapai 4,05%. Return tertinggi tercatat pada Desember 2003 dengan kinerja mencapai 12,12%.
Sementara itu kinerja IHSG terendah di bulan Desember tercatat pada tahun 2013 yang hanya membukukan return 0,42%.
Biasanya saham-saham yang menjadi incaran dari fenomena ini adalah saham-saham yang masuk kategori blue chip.
Saham-saham blue chip di Indonesia setidaknya bisa dilihat dari konstituen indeks IDX30. Namun tidak semua emiten konstituen IDX30 sudah lama melantai di bursa domestik.
Di sisi lain, nilai kapitalisasi pasarnya jug banyak yang berada di bawah Rp 100 triliun. Biasanya para fund manager cenderung memiliki bobot saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo yang besar dalam portofolionya, sehingga saham-saham tersebutlah yang berpotensi terkena angin segar window dressing.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, setidaknya ada 10 saham konstituen IDX30 dengan market cap lebih dari Rp 100 triliun yang patut dicermati investor karena secara seasonality, memiliki probabilitas kinerja bulanan positif lebih dari 50%. Berikut ini daftarnya :
![]() Windress |
Dari data di atas tampak bahwa saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) paling unggul karena memiliki probabilitas menguat sampai 90%.
Namun dari sisi rata-rata return bulanannya paling kecil yaitu 2,6% selama Desember dalam 10 tahun terakhir. Saham TLKM termasuk saham defensif dan cocok untuk investor yang cenderung tidak terlalu agresif.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah