IHSG Lompat Sesaat, Nggak Jadi Window Dressing?

Awar Muhammad, CNBC Indonesia
Rabu, 14/12/2022 09:17 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ngegas. Sesaat setelah dibuka, indeks yang masuk pekan kedua bulan window dressing ini lompat 0,50% atau setara 34 poin ke level 6.844,55.

Indeks terus bertahan di zona hijau. Namun, kenaikannya mulai terbatas. Hingga pukul 9.13, kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini, Rabu (14/12/2022), tersisa 0,15% ke level 6.819.

Volume transaksi tercatat 4,73 miliar saham dengan nilai Rp 1.701 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 164.659 kali.


Sentimen utama yang diperkirakan mendorong penguatan IHSG adalah angin segar dari bursa saham Wall Street. Wall Street kembali ditutup cerah pada perdagangan Selasa (13/12/2022), di mana investor cenderung merespons positif dari data inflasi periode November 2022 yang kembali melandai dan lebih baik dari ekspektasi pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,16% ke posisi 34.059,59, S&P 500 bertambah 0,58% ke 4.013,85 dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,85% menjadi 11.238,82.

Berdasarkan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, IHK AS pada bulan lalu mencapai 7,1% secara tahunan (year-on-year/yoy). Inflasi tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 7,7% (yoy). Hasil itu sekaligus menandai penurunan inflasi selama 5 bulan berturut-turut.

Tak hanya itu, inflasi tersebut lebih rendah dari proyeksi pasar dalam polling Reuters yang memperkirakan IHK turun menjadi 7,3% (yoy).

Adapun, IHK AS mencapai puncaknya pada tahun ini sebesar 9,1% (yoy) pada Mei lalu. Setelah itu, IHK berangsur turun seiring dengan penurunan harga di sejumlah sektor dan kebijakan fiskal yang terus diperketat.

Meski inflasi kembali melandai, tetapi pasar masih memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Desember, meski laju kenaikannya cenderung menurun.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) menjadi 4,25%-4,5% dengan probabilitas sebesar 79,4%.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat