
Alert! IHSG Menuju Pelemahan 8 Hari Beruntun

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,47% di 6.683,51 di sesi I perdagangan Senin (12/12/2022).
IHSG masih terombang-ambing di zona koreksi dan terlempar keluar dari level psikologis 6.700. Posisi terendah IHSG hari ini ada di 6.641,81.
Meski mengalami koreksi, mayoritas saham mengalami apresiasi. Sebanyak 267 saham naik, 255 saham melemah dan 178 saham stagnan.
Pergerakan IHSG mengekor mayoritas indeks saham Asia yang juga terkoreksi. Indeks Hang Seng memimpin pelemahan 1,97%.
Dari Wall Street juga belum ada katalis positif. Indeks Dow Jones drop 0,9% sedangkan indeks saham S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing melemah 0,74% dan 0,70% pada Jumat kemarin.
Untuk melihat arah pergerakan IHSG di sesi II, simak ulasan teknikal di bawah ini.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks sempat mendekati batas bawah BB di 6.649 di sesi I.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI turun ke 29,43 yang menunjukkan sudah jenuh jual.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 tampak berada di bawah garis EMA 26 dan membentuk pola berimpit.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada dengan posisi yang sudah oversold, IHSG masih berpeluang memangkas koreksi di sesi II dengan resisten terdekat di 6.700.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah