Cuan 'Bapaknya' ANTV Melesat 122,8%, Gara-Gara TV Digital?

teti purwanti, CNBC Indonesia
Senin, 12/12/2022 10:50 WIB
Foto: mdia (Ist/imc.co.id)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) yang merupakan induk usaha PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) membukukan laba bersih yang bisa diatribusikan kepada entitas induk menikngkat 122,8% dari Rp 40,3 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 89,7 miliar. Beban umum dan administrasi berkurang 3,3% dari Rp 329,2 miliar menjadi Rp 318,7 miliar pada tahun ini.

Pendapatan tumbuh tipis 0,6% dari Rp 986,4 miliar pada sembilan bulan pertama 2021, menjadi Rp 992,5 miliar pada periode yang sama tahun ini. Sementara itu, beban program dan penyiaran berkurang 4,8% dari Rp 469,5 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 447,1 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Sebelumnya, ANTV berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) demi menalangi pembayaran utang anak usahanya tersebut.
ANTV memiliki kewajiban untuk menyelesaikan utang Senior Facility sebesar Rp 960 miliar yang akan dibayarkan dalam mata uang USD dengan kurs yang berlaku pada tanggal pembayaran utang.


Pembayaran tersebut akan dilakukan melalui fasilitas refinancing yang akan diperoleh dari lembaga keuangan maupun lembaga non-keuangan serta sumber pendanaan lainnya (Cash Settlement). Dengan demikian, ANTV memerlukan sumber pendanaan alternatif untuk memenuhi kewajiban pembayaran Utang tersebut.

"Perseroan sebagai entitas induk yang memiliki 99,99% saham ANTV dan juga bertindak sebagai penjamin atas utang berdasarkan Senior Facility Agreement memandang perlu untuk melakukan langkah strategis dalam rangka memastikan perseroan dapat memenuhi kewajiban pembayaran Utang berdasarkan Senior Facility Agreement," ungkap Corporate Secretary, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/11/2022).

Mekanisme PMTHMETD akan dilaksanakan berdasarkan persetujuan Pemegang Saham dalam RUPS Independen dan Kreditur. Seluruh dana hasil PMTHMETD Perseroan akan diberikan kepada ANTV dalam bentuk atau mekanisme pinjaman atau utang yang mana dana pinjaman tersebut selanjutnya akan dipergunakan oleh perusahaan untuk pembayaran sebagian Utang.

Sebagaimana telah disampaikan kepada publik melalui Keterbukaan Informasi Material MDIA dan Keterbukaan Informasi Material VIVA, pada tanggal 17 Oktober 2017, ANTV telah membuat dan menandatangani Senior Facility Agreement, dimana perseroan bersama PT Lativi Mediakarya (TV One) berkedudukan sebagai borrower (debitur) atas Senior Facility sebesar US$ 173.602.676 yang diberikan oleh sindikasi kreditur melalui agen fasilitas Madison Pacific Trust Limited.

Berdasarkan Senior Facility Agreement, jumlah fasilitas pinjaman yang diterima oleh ANTV sebesar US$ 121.521.873. Dalam Senior Facility Agreement, Perseroan dan VIVA berkedudukan sebagai penjamin (Guarantor) atas kewajiban pembayaran Senior Facility.

Senior Facility yang diterima oleh ANTV dipergunakan untuk melunasi kewajiban utang pokok VIVA beserta bunga yang terutang berdasarkan Credit Agreement sesuai dengan syarat dan ketentuan dari Perjanjian Induk Pemberian Pinjaman yang telah dibuat dan ditandatangani sebelumnya oleh ANTV dan VIVA pada tanggal 12 April 2017.

Dalam keterbukaan informasi MDIA dan Keterbukaan Informasi VIVA. Posisi Utang Senior Facility yang menjadi tanggung jawab dan akan dibayarkan oleh ANTV adalah sebesar Rp.960 miliar atau setara dengan US$ 64,655,172.41 dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia tanggal 30 Juni 2022 US$ 1 = Rp 14.848.

PMTHMETD akan menyebabkan peningkatan jumlah saham yang dikeluarkan MDIA sebanyak-banyaknya 3.921.553.840 Saham Baru yang merupakan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan pada tanggal Keterbukaan Informasi ini.

Apabila seluruh Saham Baru hasil pelaksanaan PMTHMETD telah ditempatkan dan disetor, maka kepemilikan saham dari Pemegang Saham Perseroan eksisting akan terdilusi 9.09% tanpa mengurangi total jumlah Saham yang dimiliki sebelumnya.


(tep/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat