Sssttt! Ada yang 'Giring' Hingga IHSG Nggak Jadi Jatuh 2%

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
Kamis, 08/12/2022 11:53 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di perdagangan sesi I Kamis (08/12) ditutup melemah signifikan. Pada penutupan sesi I pukul 11.30, IHSG turun hampir 1%, tepatnya 0.97% ke level 6.752,47.

Sejak pagi, IHSG memang sudah konsisten berada di zona merah. Pada pukul 09.30 IHSG berada di level 6731.9. IHSG kemudian kendor ke level 6690.3 pada pukul 10.15.

Bahkan, pada pukul 10.11, IHSG sudah kehilangan 125,54 poin atau setara 1,88% ke level 6.695.


Berdasarkan data statistic dari RTI Business, perdagangan mencatatkanvolume saham ada sebanyak 12 miliar lembar diperjualbelikan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 744 ribu kali serta nilai perdaganganmencapai 7.6 Triliun.

Hanya 131 saham yang naik. Sebanyak 423 saham terkoreksi, dan 126 saham jalan di tempat.

Formasi itu berubah. Saat IHSG terjun 1,8%, hanya 92 saham yang naik. Sebanyak 449 saham turun, dan 129 saham jalan di tempat.

Penurunan IHSG yang tajam disebabkan karena bank sentral AS The Fed mulai agresif menaikkan suku bunga acuan hingga 75 basis poin (bps).

Mayoritas bursa saham global juga anjlok kala itu. Namun,IHSG memang cenderung sideways sejak awal November 2022 dan baru membuat pola downtrend di awal Desember.

Saham-saham bank terutama BMRI dan BBNI yang anjlok lebih 2,65% dan 1,05% secara berurutan turut menjadi pemicu robohnya benteng IHSG yang sempat sideways di 7.000-7.100. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga kembali memberatkan indeks. Saham BMRI ambrol ke Rp 10,100/unit.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) hingga hari ini masih menjadi pemberat terbesar IHSG, yakni mencapai 13,86 indeks poin. Adapun saham GOTO kembali ambles 6,54% ke posisi Rp 100/unit dan kembali menyentuh batas auto reject bawah (ARB) hari ini.

Bahkan, saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang sebelumnya sempat menjadi penahan koreksi IHSG, pada hari ini justru menjadi pemberat IHSG, yakni sebesar 6,15 indeks poin. Saham BYAN pun ambles 6,9% ke posisi Rp 14.175/unit dan juga menyentuh ARB.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat