Bertahap Menuju Rp 16.000/US$, Rupiah Terpuruk Lagi Hari ini?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 07/12/2022 08:35 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah merosot nyaris 1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) Selasa kemarin ke Rp 15.615/US$. Dolar AS yang kembali perkasa pasca rilis data ekonomi Amerika yang kuat membuat rupiah tertekan.

Rupiah berisiko kembali melemah hari ini, Rabu (7/12/2022) melihat indeks dolar AS kembali menguat 0,27% pada perdagangan Selasa, setelah naik melesat 0,71% di hari sebelumnya.

Selain itu, pelaku pasar akan menanti rilis data cadangan devisa Indonesia yang belakangan ini terus mengalami penurunan akibat intervensi yang dilakukan Bank Indonesia (BI) guna menstabilkan rupiah.


Sementara itu Bank UOB Quarterly Global Outlook Q1 2023 dalam risetnya memproyeksikan pada kuartal I-2023, dolar AS secara rata-rata diperkirakan mencapai Rp 15.900. Kuartal II-2023 pada level Rp 16.000, kuartal III-2023 naik lagi ke Rp 16.100 dan kuartal IV-2023 di level Rp 16.200.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab pelemahan nilai tukar, terutama dari eksternal. Antara lain resesi ekonomi pada beberapa negara barat seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Inggris dan lainnya.

Secara teknikal, rupiah kembali ke atas Rp 15.450/US$, yang akan menjadi kunci pergerakan di pekan ini.

Level tersebut merupakan merupakan Fibonacci Retracement 38,2%, yang ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.

Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Rupiah yang disimbolkan USD/IDR juga kembali ke atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50). Sehingga tekanan bagi Mata Uang Garuda kembali besar.

Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik setelah mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Grafik: Rupiah 1 Jam 
Foto: Refinitiv

Namun, jika melihat stochastic 1 jam, yang digunakan memproyeksikan pergerakan harian mulai naik dari wilayah jenuh beli, yang memberikan peluang penguatan.

Support terdekat berada di kisaran Rp 15.600/US$ - Rp 15.590/US$. Jika ditembus. rupiah berpeluang menguat menuju Rp 15.530/US$.

Sementara selama tertahan di atas support, rupiah berisiko menuju ke Rp 15.700/US$ hingga Rp 15.720/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS