Bos Blibli Borong Saham Dua Minggu Berturut-turut, Ada Apa Ya

Ayyi Hidayah, CNBC Indonesia
Selasa, 29/11/2022 06:45 WIB
Foto: Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut  jumlah investor pasar modal telah meningkat 33,53% dari 7,48 juta di akhir tahun 2021 menjadi 10 juta pada 3 November 2022. Secara komposisi umur sebesar 60% didominasi oleh investor di bawah 30 tahun. Tidak berhenti di situ, investor juga didominasi oleh lulusan SMA ke bawah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Komisaris Utama PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), Honky Harjo kembali memborong saham Blibli dalam jumlah besar.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/11/2022) dirinya membeli sebanyak 890.000 lembar saham BELI di harga rata-rata Rp 494,999 per saham.

"Transaksi dilakukan pada tanggal 25 November 2022, dengan tujuan untuk investasi dan kepemilikan secara langsung," tutur Eric Alamsjah Winarta, Corporate Secretary BELI, Selasa (29/11/2022).


Sebelum transaksi, kepemilikan saham Honky di perseroan adalah sebanyak 130.507.660 lembar saham, dan setelah transaksi tersebut porsinya naiknya menjadi 131.397.660 lembar saham.

Ini merupakan kali kedua petinggi BELI tersebut menambah kepemilikan sahamnya di Blibli pada bulan ini. Sebelumnya Honky juga sempat memborong saham perusahaan sebanyak 500 ribu lembar di harga Rp 487,320 per saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/11/2022) transaksi tersebut dilakukan pada tanggal 21 November 2022.

Pasca transaksi tersebut, saham perseroan terlihat terus menguat. Pada perdagangan Rabu (23/11/2022), hingga puku; 10:00 WIB, saham BELI tercatat menguat 16 poin (3,33%) ke level Rp 496 per saham.

Volume perdagangan tercatat sebanyak 17,15 juta lembar saham, dengan frekuensi transaksi mencapai 1,090 kali, senilai Rp 8,37 miliar.

Sementara pada penutupan perdagangan Senin (28/11/2022), saham BELI berada di posisi Rp 474 per saham, atau turun 16 poin (3,27%) dari posisi hari sebelumnya.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat