Ternyata Ini 'Rahasia' di Balik Pertumbuhan Cepat Bank Jago

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan pertumbuhan secara cepat dan seimbang baik dari sisi jumlah nasabah, aset, hingga profitabilitas. Sejak diluncurkan pada April 2021, kini aplikasi Jago milik Bank Jago memiliki 4,2 juta nasabah per akhir September atau melesat tiga kali lipat dalam 9 bulan.
Pertumbuhan itu pun mendorong penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang melesat 186% secara yoy menjadi Rp7,28 triliun pada akhir September. Kehadiran Aplikasi Jago juga menjadi penanda strategi dan model bisnis baru yang tidak lagi sama dengan bisnis konvensional.
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan berbeda dengan bank menengah lain yang mengandalkan deposito, Bank Jago berhasil meningkatkan rasio tabungan dan giro (current account saving account/CASA) mencapai 71% dari total DPK.
CASA yang besar membuat biaya dana Bank Jago cukup rendah, yakni hanya 2%. Bukan hanya DPK, Bank Jago juga tumbuh kencang pada penyaluran kredit, yakni mencapai Rp 8,16 triliun pada akhir September 2022, meningkat 119% secara yoy.
"Keseluruhan pertumbuhan yang kencang ini didukung dengan biaya promosi yang terukur. Alhasil Bank Jago menjadi salah satu bank digital dengan pencapaian profit tercepat. Sebelum mencapai profit, Bank Jago yang dulu bernama Bank Artos telah merugi selama 6 tahun berturut-turut," ungkap Kharim, Senin (28/11/2022).
Dia menyebutkan berdasarkan riset McKinsey berjudul The ecosystem playbook: Winning in a world of ecosystems, perusahaan teknologi yang membangun ekosistem digital memiliki keuntungan tersendiri. Antara lain, ekosistem menurunkan biaya akuisisi customer secara signifikan dan menyediakan akses ke data customer serta peluang untuk melakukan monetisasi.
Kemudian ekosistem juga meningkatkan hubungan pelanggan dan menahan pelanggan untuk pergi serta memberikan manfaat peningkatan valuasi perusahaan dan membantu daya saing perusahaan.
Namun, lanjut dia, alih-alih membangun ekosistem, Bank Jago menerapkan strategi yang berbeda. Di mana Bank Jago sejak awal fokus untuk bisa tertanam di berbagai ekosistem, bukan hanya satu ekosistem.
"Pada tahap awal, Bank Jago langsung tancap gas terintegrasi dengan Grup GoTo, yang memiliki tiga bisnis utama Gojek, GoPay, dan Tokopedia," kata dia.
Adapun integrasi tersebut dilakukan secara bertahap, mulai dari kanal pembayaran kemudian terintegrasi secara seamless di Gojek. Di mana dengan integrasi itu, pembukaan rekening Bank Jago bisa dilakukan melalui aplikasi Gojek.
Selain itu, lanjut dia, rekening GoPay pun terintegrasi dengan dengan Aplikasi Jago sehingga melakukan pengecekan saldo hingga top up bisa dilakukan di Aplikasi Jago. Bahkan top up GoPay dengan sumber dana dari rekening Bank Jago bisa dilakukan di aplikasi Gojek tanpa harus berpindah aplikasi.
"Nah, sejak Agustus 2022 lalu Bank Jago dan GoTo kembali melanjutkan integrasi. Kali ini integrasi Aplikasi Jago dilakukan terhadap Gobiz, aplikasi atau platform digital untuk mitra GoFood. Hal ini juga menjadi milestone tersendiri yang menandakan peluncuran Jago Merchant, layanan perbankan yang ditujukan kepada merchant-merchant dari ekosistem," papar Kharim.
Kharim mengungkapkan integrasi Bank Jago dengan GOTO mencakup akuisisi nasabah, transaksi keuangan, hingga kerja sama penyaluran pembiayaan. Kolaborasi pembiayaan yang terakhir terjadi pada produk GoPayLater Cicil yakni produk pembiayaan Tokopedia.
Ekosistem lainnya adalah dalam bidang investasi, yakni Banki Jago terintegrasi dengan perusahaan sekuritas Stockbit dan Aplikasi Reksadana Online Bibit.id. Melalui kedua aplikasi tersebut, nasabah bisa membuka rekening Bank Jago.
"Bank Jago juga bertindak sebagai bank penyedia layanan rekening dana nasabah. Sebaliknya, rekening Stockbit dan Bibit juga terintegrasi di dalam aplikasi Jago. Nasabah dengan mudah mengecek saldo hingga top up saldo di kantong Stockbit dan Bibit di aplikasi Jago," kata dia.
Di samping membangun ekosistem, Bank Jago Bank Jago juga berkolaborasi dengan sejumlah institusi otomotif, yakni BFI Finance dan PT Carsome Indonesia. Dalam kerja sama tersebut, Bank Jago menyediakan pembiayaan kepada customer.
"Tidak ketinggalan, Unit Usaha Syariah Bank Jago (Jago Syariah) juga berkolaborasi dengan Amaan, Aplikasi Digital Syariah yang telah memiliki jutaan user. Berkat kolaborasi ini Jago Syariah bisa tumbuh kencang baik dari sisi penghimpunan DPK hingga penyaluran pembiayaan," ungkap Kharim.
Menurut dia, hingga September 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi yang berasal dari startup digital, multifinance, hingga institusi keuangan digital lainnya. Adapun sebanyak 32 institusi bekerja sama dengan Bank Jago dalam penyaluran partnership lending.
Kharim mengatakan pentingnya kolaborasi strategis dengan ekosistem untuk mendorong pertumbuhan bank digital serta mengakselerasi jumlah masyarakat dalam mendapatkan produk dan layanan keuangan secara signifikan.
"Semangat mengedepankan inklusi keuangan mendorong kami untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital. Sebagai bank berbasis teknologi, kami mengembangkan produk dan layanan kami agar dapat tertanam dalam berbagai ekosistem digital," pungkas Kharim.
[Gambas:Video CNBC]
ARTO & GoTo Financial Dorong UMKM Pintar Kelola Keuangan
(rah/rah)