
Deretan Saham Tercuan & Terboncos di Sesi I, Ada Punyamu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat cenderung tipis pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (22/11/2022). IHSG sempat menyentuh zona merah sebelum kembali berbalik arah ke zona hijau.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik 0,13% ke level 7.072,55 pada penutupan perdagangan sesi I hari ini.
Nilai transaksi IHSG pada perdagangan sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 6 triliun, melibatkan 14 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 752 ribu kali. Sebanyak 237 saham menguat, 236 saham melemah, dan 215 saham stagnan.
Di tengah tipisnya penguatan IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers.
Emiten | Kode Saham | Harga Saham Terakhir | Perubahan |
Singaraja Putra | SINI | 340 | 25,00% |
Saranacentral Bajatama | BAJA | 165 | 14,58% |
Wahana Pronatural | WAPO | 234 | 13,59% |
Gaya Abadi Sempurna | SLIS | 244 | 12,96% |
Astrindo Nusantara Infrastruktur | BIPI | 175 | 9,38% |
Saham emiten akomodasi yakni PT Singaraja Putra Tbk (SINI) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I hari ini. Saham SINI ditutup melejit 25% ke posisi harga Rp 340/saham.
Nilai transaksi saham SINI pada perdagangan sesi I hari ini sudah mencapai Rp 2,09 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 6,29 juta lembar saham.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 14 November hingga Senin kemarin, saham SINI tercatat menguat sebanyak 4 kali dan melemah sebanyak 2 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham SINI melejit 55,96% dan dalam sebulan terakhir, saham SINI juga masih melesat hingga 22,3%.
Meski faktor pendorongnya sudah terjadi pada 17 November lalu, tetapi hari ini masih menjadi pendorong kenaikan saham SINI.
Adapun faktor pendorong kenaikan saham SINI adalah adanya sebuah perusahaan yang membeli saham SINI pada 17 November lalu. Adapun perusahaan tersebut yakni PT Autum Prima Indonesia.
Autum Prima Indonesia pertama kali melakukan aksi beli saham SINI sebanyak 144,3 juta lembar di harga Rp 250 per unit. Aksi Autum Prima Indonesia merogoh dana senilai Rp 36,07 miliar.
Adapun tujuan dari pembelian saham SINI oleh Autum Prima Indonesia adalah Investasi dengan kepemilikan langsung saham.
Pasca pembelian, maka kepemilikan saham Autum Prima Indonesia atas saham SINI menjadi 144,3 juta lembar saham setara dengan 30% dibandingkan sebelumnya 0%.
Asal tahu saja, saham SINI bergerak dalam bidang jasa akomodasi. Penginapan yang dikelola oleh Perusahaan adalah L'Imperial Singaraja, yang berlokasi di Lippo Cikarang.
Perseroan juga menawarkan jasa penginapan, seperti kamar hotel, kost-kostan, dan apartemen. Selain itu, perusahaan terlibat dalam bisnis perdagangan.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat juga beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada perdagangan sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Harga Saham Terakhir | Perubahan |
Pelangi Indah Canindo | PICO | 400 | -6,98% |
Wulandari Bangun Laksana | BSBK | 218 | -6,84% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 196 | -6,67% |
Bank QNB Indonesia | BKSW | 126 | -6,63% |
Maharaksa Biru Energi | OASA | 775 | -6,58% |
Saham emiten produsen tabung LPG berukuran 3 kg yakni PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) memimpin jajaran top losers pada perdagangan sesi I hari ini. Saham PICO ditutup ambles 6,98% menjadi Rp 400/saham.
Nilai transaksi saham PICO pada perdagangan sesi I hari ini sudah mencapai Rp 4,97 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 12,02 juta lembar saham.
Menurut data perdagangan, sejak 14 November hingga Senin kemarin, saham PICO mencatatkan penguatan sebanyak 2 kali dan melemah sebanyak 4 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham PICO ambles 14,89%. Namun dalam sebulan terakhir, saham PICO masih menghijau 5,26%.
Belum diketahui penyebab harga saham PICO mengalami kenaikan signifikan. Tetapi dari kinerja keuangannya, perseroan berhasil membalikan posisi rugi bersih sebelumnya di kuartal III-2021 menjadi laba bersih di kuartal III-2022.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PICO mencapai Rp 8,4 miliar pada kuartal III-2022, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu yang masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 31,39 miliar.
Raihan laba tersebut didukung atas lonjakan pendapatan perseroan dari Rp 325,83 miliar menjadi Rp 416,01 miliar. Laba juga didukung penurunan beban bunga pinjaman dari Rp 21,32 miliar menjadi Rp 1,16 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah