BI Ramal Inflasi RI 2022 Masih Tinggi, Tembus 5,9%!
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Indonesia masih tinggi untuk keseluruhan tahun 2022, yakni sebesar 5,9% (year on year)/yoy). BI akan merespons hal tersebut melalui kebijakan moneter.
Demikianlah disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (17/11/2022)
"Konsensus forecast 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yaitu 5,9% yoy meski lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,7% yoy," ujarnya.
Langkah moneter dari BI sudah dimulai sejak beberapa bulan terakhir. Sebagai catatan, BI sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 125 bps hanya dalam waktu tiga bulan, masing-masing sebesar 25 bps pada Agustus, 50 bps pada September, dan 50 bps pada Oktober.
Pada Oktober 2022, posisi suku bunga acuan BI berada di 4,75% sementara suku bunga Deposit Facility sebesar 4,00%, dan suku bunga Lending Facility ada di 5,50%
"Dengan itu BI akan memperkuat respons kebijakan moneter untuk menurunkan ekspektensi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasran 3 plus minus 1% lebih awal pada paruh pertama 2023," paparnya.
(mij/mij)