Info A1, Ini Pemicu BBYB Nggak Jadi Rights Issue Rp 5 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik sedang tidak baik-baik saja. Kondisi ini pula yang membuat PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) urung menghelat aksi korporasi jumbo.
Bank digital yang juga terafiliasi dengan jaringan bisnis Jack Ma ini semula mengincar dana segar Rp 5 triliun melalui rights issue. Setelah cukup lama tak terealisasi, rights issue akhirnya dilaksanakan, namun dengan target perolehan dana segar Rp 1,7 triliun.
Direktur Utama BBYB Tjandra Gunawan tak menampik revisi target dana akibat kondisi pasar. "Market sedang kurang kondusif," ujar Tjandra dalam Media Gathering Bank Neo Commerce.
BBYB akan melepas sebanyak-banyaknya 2,61 miliar saham di harga Rp 650 per saham. Setiap investor yang menggenggam 18 saham BBYB hingga 22 November 2022 berhak mendapatkan rights sebanyak 5 unit.
Meski demikian, BBYB masih memiliki ambisi untuk memiliki modal Rp 7 triliun. Modal per September 2022 masih Rp 2,1 triliun.
Dengan rights issue yang tengah dilakukan, modal akan bertambah jadi Rp 3,8 triliun di akhir tahun. Untuk mengejar sisanya, BBYB bakal 'mencicil' dua aksi korporasi lagi.
Semester satu tahun depan, rencananya ada private placement. Kemudian, BBYB berencana kembali menggelar rights issue Rp 3 triliun di semester dua 2023.
"Tapi, ini masih wacana. Belum finalisasi. Kalau ditanya apakah ada rencana, ada," terang Tjandra.
[Gambas:Video CNBC]
Nggak Jadi Rp 5 T, Bank Neo (BBYB) Rights Issue Rp 1,7 T
(dhf/dhf)