Batubara Kian Ditinggal, Emiten Ini Sekarang Bisnis Tembaga

Market - Ayyi Hidayah, CNBC Indonesia
16 November 2022 08:50
Doc.Delta Dunia Makmur Foto: Doc.Delta Dunia Makmur

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten kontraktor penambangan PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) masuk ke bisnis tembaga.
Hal itu dilakukan melalui penyelesaian penempatan dana private placement senilai US$ 3 juta atau sekitar Rp 46,8 miliar (kurs Rp14.600) di Asiamet Resources Limited.

Dengan transaksi ini menjadikan DOID sebagai pemegang saham mayoritas di perusahaan yang berbasis di Australia tersebut.

Adapun kerja sama keduanya akan menggarap tambang tembaga Beruang Kanan Main (BKM) di Kalimantan Tengah.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/11/2022), DOID resmi menjadi investor di Asiamet lewat penempatan 230 juta saham biasa dengan harga 1,15 pence per saham. Total transaksi private placement mencapai 2,65 juta poundsterling yang setara dengan US$ 3 juta.

"Total kepemilikan saham DOID di Asiamet meningkat dari 298 juta saham atau 15,3 persen menjadi 529 juta saham yang setara 24,2 persen," tulis manajemen DOID.

Sebagai pemegang saham terbesar Asiamet, DOID berhak mencalonkan dua dari enam direktur ke dewan direksi Asiamet. Hak ini berlanjut selama DOID memiliki lebih dari 19,9% kepemilikan saham.

Adapun jika kepemilikan saham DOID, langsung atau tidak langsung, di bawah 19,9% dari modal ditempatkan, maka DOID hanya berhak mencalonkan satu orang direktur pada dewan direksi Asiamet.

Menyusul hak tersebut, DOID atau anak perusahaannya yang dinominasikan juga mendapatkan opsi satu arah yang mendukung DOID untuk memesan US$ 5 juta tambahan dari saham Asiamet.

Opsi ini dapat dilaksanakan setiap saat setelah pengangkatan dua direktur yang dicalonkan DOID setelah 1 Januari 2023.

"Opsi berlaku selama 12 bulan dan pada saat pelaksanaan opsi, saham akan dihargai 20 persen premium dari rata-rata harga tertimbang berdasarkan volume [VWAP] dalam 10 hari proyek unggulan Asiamet yaitu tambang tembaga BKM terletak di Kalimantan Tengah," lanjut manajemen DOID.

Proyek tersebut tengah dalam tahap studi kelayakan usaha dan kelayakan kredit. DOID meyakini proyek ini akan menyuplai tembaga dalam proses transisi ke net zero emission.

Proyek BKM memiliki cadangan bijih sebesar 51,5 juta ton pada total tembaga 0,6 persen (303.000 ton), tembaga terlarut 0,4 persen (206.000 ton). Sumber daya terukur, terindikasi, dan tereka dari proyek tersebut adalah sebesar 69,6 juta ton pada 0,6 persen tembaga (452.000 ton).

"Kami yakin Asiamet memiliki proyek yang menjanjikan, yang akan menyediakan tembaga yang sangat dibutuhkan dunia dalam transisi mencapai net carbon zero pada 2050 mendatang," kata Presiden Direktur Delta Dunia Makmur Ronald Sutardja.

Dia mengatakan DOID akan melanjutkan dukungan ke Asiamet pada aspek-aspek kunci dalam studi kelayakan ini. Ronald pun meyakini kerja sama dengan Asiamet akan menjadi bagian dari strategi diversifikasi komoditas DOID yang lebih luas, dengan fokus pada komoditas transisi.

"Kami berkomitmen penuh untuk memajukan strategi ESG perseroan, khususnya memperkuat kompetensi inti kami dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dengan cara yang paling efisien dan berkelanjutan," tutupnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

ERAA, INTP, dan DOID Buyback Saham Sampai Akhir Tahun


(ayh/ayh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading