Bank Banten Ngebut Tambah Modal, Siapa Bohirnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) tengah bergerilya mencari pendanaan untuk menambah modal inti mereka agar menjadi Rp 3 triliun.
BEKS akan menambah modal dengan skema rights issue maksimal 30 miliar lembar, dan private placement 5,18 miliar lembar.
Perseroan rencana merilis saham baru maksimal 30 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp 50 per lembar. Jumlah rights issue itu setara dengan 58,42% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Hingga saat ini, harga pelaksanaan rights issue ini belum ditetapkan.
Untuk melancarkan aksinya, BEKS akan meminta restu investor melalui rapat umum pemegang saham luar biasa pada Jumat, 2 Desember 2022 mendatang. Rights issue ini akan mempengaruhi struktur permodalan, dan likuiditas BEKS.
Dana hasil rights issue, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, untuk pengembangan bisnis, terkhusus penyaluran kredit, penguatan struktur keuangan, termasuk pengembangan teknologi, dan sarana pendukung kegiatan operasional.
"Mata acara lainnya, pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) guna kewajiban pemenuhan modal inti Perseroan. Juga perubahan dan/atau penetapan susunan anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris Perseroan," mengutip pengumuman RUPSLB BEKS pada Senin (12/11).
Selain rights issue, BEKS juga mengelar private placement 55,18 miliar lembar untuk pemenuhan modal inti Rp 3 triliun paling telat pada akhir 2024 mendatang.
Private placement saham seri C setara 10% dari jumlah saham ditempatkan, dan disetor penuh itu, dengan ilai nominal Rp 50 per lembar.
Aksi private placement juga akan berdampak langsung terhadap struktur permodalan, dan likuiditas perseroan.
Selain itu, aksi ini akan membuat jumlah saham BEKS beredar lebih banyak. Sehingga, kepemilikan saham yang tidak mengeksekusi hak akan terdilusi maksimal 9,09%.
Namun, belum diketahui secara pasti siapa yang akan menjadi pembeli siaga aksi korporasi BEKS. Patut diketahui, saat ini pemegang saham perseroan adalah PT Banten Global Development 66,11%, dan Masyarakat 33,89%,
[Gambas:Video CNBC]
Transformasi & Efisiensi, Kunci BPD Hadapi Era Bunga Tinggi
(ayh/ayh)