Kronologis Strong Dollar yang Bikin Dunia Kacau Balau

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjabarkan kronologis mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang terus merangkak naik hingga membuat kebijakan fiskal dan moneter di negara-negara lain ikut bergejolak. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara menjelaskan, hal itu disebabkan oleh dua hal, yaitu lonjakan inflasi dan konflik antar negara.
Mirza menjelaskan, usai pandemi Covid-19, pemerintah di berbagai negara melonggarkan pembatasan aktivitas. Hal itu memicu permintaan yang mengakibatkan lonjakan harga yang berujung pada kenaikan inflasi.
Namun, Mirza menikai, yang terjadi di belakangan tahun ini inflasi terjadi karena konflik antar negara seperti Rusia dan Ukraina. Hal itu memicu harga komoditas tambang seperti minyak, batu bara, gandum, dan pupuk meningkat pesat.
"Obatnya memang harusnya menambah suplai, tapi karena suplainya nggak bisa ditambah banyak sehingga yang harus dilakukan adalah menekan permintaan," ujarnya dalam acara CNBC Indonesia, (11/11/2022).
Dalam menekan permintaan, lanjut Mirza, bank sentral di berbagai negara melakukan pengetatan moneter. Hal itu yang menyebabkan suku bunga di berbagai belahan dunia mengalami kenaikan. "Untuk mengatasi problem inflasi ini. Suku bunga AS meningkat cukup pesat. Sebagai mata uang yg memang menjadi mata uang dunia, maka ini yg memang terjadi sebagai strong dolar," ungkapnya.
"Jadi dolar bukan hanya menguat terhadap rupiah tapi berbagai valuta asing di dunia. Kalau pelemahan rupiah dibandingkan pelemahan mata uang lain relatif tidak banyak dibandingkan mata uang lain terhadap dolar," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Rupiah Nyaris Rp 15.000/US$, Begini Suasana Money Changer
(rob/ayh)