Top Gainers-Losers Sesi I

ZATA, Anak Baru yang Berani 'Kalahkan' ARTO

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
11 November 2022 12:43
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melesat 1,21% atau 84,39 poin ke 7.051,23 pada penutupan perdagangan sesi I, penguatan IHSG mendapat sentimen positif dari Wall Street yang menghijau pasca laporan inflasi yang menjadi masalah sangat serius akhirnya mengalami penurunan tajam.

Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 8,89 triliun dengan melibatkan lebih dari 19 miliar saham yang berpindah tangan 929 kali..

Sementara, mayoritas saham siang ini terpantau mengalami kenaikan. Statistik perdagangan mencatat ada 314 saham yang naik dan 198 saham yang mengalami penurunan, serta sisanya sebanyak 179 saham stagnan.

Di tengah bergairahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajarantop gainersdan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjaditop losers

Berikut lima sahamtop gainerspada perdagangan sesi I siang ini, Jumat (11/11/2022).

1. PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), naik +34,81%, ke Rp 182/unit

2. PT Bank Jago Tbk (ARTO), naik +23,08%, ke Rp 5.600/unit

3. PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), naik +19,83%, ke Rp 290/unit

4. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), naik +9,57%, ke Rp 206/unit

5. PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), naik +9,13%, ke Rp 1.195/unit

Saham Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) berhasil memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi saham mencapai Rp 41,17 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 261,95 juta unit saham.

Pada perdagangan perdana hari ini, harga saham ZATA bergerak di rentang Rp 134-182/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham ZATA mencapai Rp 1,55 triliun.

Saham ZATA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 November,mengawali debutnya di Bursa Efek Indonesia, saham ZATA naik 35% ke level Rp 135. Dalam 2 hari saja, ZATA sudah tercatat naik hingga 69,81%.

ZATA mematok harga penawaran umum saham alias initial public offering (IPO) di level Rp 100. Hingga pukul 09:28 WIB, saham ZATA bertengger di posisi Rp 135 per saham. Nilai ini naik 35% dari harga penawaran umum perdana saham.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.700.000.000 saham setara dengan 20,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dan dana yang berhasil dihimpun Perseroan sebesar Rp 170 miliar. Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini.

Menurut data dari Fitch Solutions, pertumbuhan pengeluaran rumah tangga untuk pakaian dan alas kaki hingga tahun 2026 diprediksi akan terus bertumbuh dengan rata-rata pertumbuhan 7,5% setiap tahunnya menjadi Rp 469,3 Triliun atau US$ 34,7 miliar pada tahun 2026.

Selain itu, pemerintah juga terus mendukung Indonesia untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia, hal inilah yang mendorong Perseroan menangkap peluang menghadirkan brand fesyen muslim, membangun pusat distribusi untuk meningkatkan kapasitas dalam rangka memenuhi kebutuhan market muslim di Indonesia.

Langkah Perseroan untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi Perseroan untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini, Jumat (11/11/2022).

1. PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), turun -9,38%, ke Rp 29/unit

2. PT Farmon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY), turun -6,96%, ke Rp 735/unit

3. PT Ketrosden Triasmita Tbk (KETR), turun -6,88%, ke Rp 298/unit

4. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), turun -6,87%, ke Rp 37.600/unit

5. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), turun -6,67%, ke Rp 364/unit

Saham Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) lagi-lagi menjadi emiten yang bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 14,55 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 474,13 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham NANO bergerak di rentang Rp 29-33/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham NANO mencapai Rp 124,27 miliar.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan bulan November ini saham NANO tercatat hanya sekali menghijau, dengan 7 kali merah, dan 1 kali stagnan. Dengan ini saham NANO telah mengalami penurunan 35,56% sepekan dan sudah ambles 36,96% sebulan terakhir.

Padahal, selama sepekan perdagangan sejak pencatatan perdana saham, harga NANO cukup mampu melenggang optimistis di tren kenaikan. Bahkan, harganya sempat menyentuh level tertinggi 193 saat ditransaksikan pada 18 Maret 2022 atau setara dengan kenaikan 93 persen dari harga IPO.

Dengan harga IPO NANO senilai Rp100 per saham, maka melalui aksi korporasi ini perseroan mampu meraup dana masyarakat mencapai Rp128,5 miliar.

Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham NANO selama 5 hari beruntun. Namun jika melihat kinerja keuangannya, pada semester I-2022 NANO mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,1 miliar naik 78,9% dibandingkan  dengan pendapatan neto pada periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 sebesar Rp 7,74 miliar.

Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi Covid-19, NANO juga tetap optimis bahwa kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Untuk diketahui, NANO berdiri sejak tahun 2019 dan bergerak di bidang jasa layanan sains, teknologi riset dan pengembangan, serta rekayasa material dan nanoteknologi. Sejak tahun 2019, bisnis perseroan terus-menerus mengalami pertumbuhan di mana pada saat ini perseroan telah memiliki layanan riset dan pengembangan dan tiga layanan lainnya untuk tahap implementasinya. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular