Inflasi AS Melandai Lagi, Bitcoin dkk Rebound

chd, CNBC Indonesia
Jumat, 11/11/2022 10:23 WIB
Foto: Ilustrasi Bitcoin (Photo by Cedrik Wesche on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto berhasil rebound pada perdagangan Jumat (11/11/2022), karena investor cenderung optimis setelah dirilisnya inflasi Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2022, meski sentimen dari krisis FTX masih menjadi perhatian.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 10:00 WIB, Bitcoin melonjak 6,29% ke posisi harga US$ 17.183,94/koin atau setara dengan Rp 267.038.428/koin (asumsi kurs Rp 15.540/US$). Sedangkan untuk Ethereum melejit 9,47% ke posisi US$ 1.250,23/koin atau Rp 19.428.574/koin.

Berikut pergerakan 7 kripto utama non-stablecoin pada hari ini.


CryptocurrencyDalam Dolar ASDalam RupiahPerubahan Harian (%)Perubahan 7 Hari (%)Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC)17.183,94267.038.4286,29%-15,36%330,00
Ethereum (ETH)1.250,2319.428.5749,47%-18,80%153,00
BNB294,434.575.4427,33%-12,19%47,10
XRP0,3835.95211,72%-15,78%19,23
Cardano (ADA)0,36255.6338,58%-9,27%12,46
Dogecoin (DOGE)0,08651.34414,02%-27,31%11,48
Polygon (MATIC)1,0716.62827,15%2,93%9,36

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin bangkit ke kisaran harga US$ 17.000, setelah sempat ambles hingga menyentuh kisaran US$ 16.000, level terendahnya sejak Juli 2022 dan Juli 2021 silam.

Tingkat inflasi yang mengacu Indeks Harga Konsumen (IHK) AS hanya naik 0,4% pada Oktober dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Sedangkan inflasi tahunan tercatat melandai ke 7,7% (year-on-year/yoy). Sementara inflasi inti bertumbuh 0,3% (mtm) dan 6,3% (yoy).

Ini merupakan kenaikan tahunan terendah sejak Januari. Ekonom mengharapkan kenaikan 0,6% mtm dan 7,9% yoy.

"Suku bunga masih menjalankan segalanya di pasar," kata Tim Courtney dari Exencial Wealth.

"Dengan turunnya angka CPI hari ini, pasar sekarang bertaruh dengan cukup jelas bahwa mereka berpikir [kenaikan] suku bunga akan segera berakhir. Jadi, Anda melihat saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga itu bekerja dengan sangat, sangat baik," tambah Courtney.

Sesaat setelah pengumuman inflasi, para pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp), lebih rendah dari sebelumnya yakni 75 bp.

Pasar kripto juga cenderung mengikuti pergerakan saham-saham teknologi yang terpantau melesat, setelah dirilisnya inflasi Negeri Paman Sam pada bulan lalu.

Meski investor cenderung optimis, tetapi mereka masih menimbang dampak dari krisis yang terjadi di bursa kripto FTX.

FTX dan pemiliknya yakni Sam Bankman-Fried sedang jadi bahan perbincangan. Ini terkait efek domino dari berbagai masalah yang dialami FTX dalam beberapa waktu terakhir.

FTX sempat bernilai US$ 32 miliar beberapa waktu lalu. Bankman-Fried juga melebarkan kerajaan kriptonya dengan mendirikan perusahaan investasi Alameda Research dengan tujuan sebagai penyedia likuiditas di FTX.

Tahun 2019, saat meluncurkan FTX, dia menuliskan dalam tweet-nya "Indentif Alameda hanya untuk FTX untuk melakukan sebaik mungkin".

FTX juga sempat selamat dari krisis likuiditas yang melanda kripto awal 2022 saat anjloknya stablecoin TerraUSD (UST). Saat Bankman-Fried mememberikan penawaran likuiditas pada perusahaan kripto yang kesulitan misalnya pada Voyager Digital dan Celcius Networks.

Masalah dimulai karena token asli FTX, yakni FTX Token (FTT). Forbes menuliskan FTX dibangun seperti TerraUSD, dan juga didukung oleh bursanya sendiri dan dirancang untuk mendukung berbagai proyeknya.

Namun token digunakan untuk mendukung FTX membuat kerajaan Bankman-Fried menjadi rentan pada volatilitas di FTT. Coindesk sempat melaporkan jika neraca Alameda Research diisi dengan FTT, terbagi atas aset tungga terbesar US$ 14,6 miiliar yang merupakan FTT tidak terkunci dan aset terbesar ketiga jaminan FTT mencapai US$ 2,16 miliar.

Menurut Forbes, fakta ini membuat Alameda dan FTX bukan bisnis terpisah dan membuat perusahaan investasi jadi rentan pada volatilitas FTT. Sebagai catatan kelemahan terbesar token asli adalah jenis koin kripto ini hampir tidak diatur dan bisa dengan cepat menjadi mangsa kerugian pasar.

Ini diperparah dengan bursa kripto, Binance yang memiliki porsi cukup besar di FTT melepas kepemilikannya setelah laporan CoinDesk dipublikasi.

Aksi Binance itu memicu ambruknya nilai FTT. Padahal pada September 2021, sempat memuncak di level US$ 78, namun beberapa hari lalu ambles hingga berkisar US$ 24, sebelum tweet Changpeng Zhao pada 6 November soal keputusan keluar dari FTT dan akhirnya ambles US$ 3.

Setelah itu terdapat penarikan besar-besaran di FTX mencapai US$ 6 miliar. FTX yang sebelumnya jadi penyelamat kali ini meminta bantuan untuk diselamatkan kepada Zhao untuk mengakusisi FTX di luar AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Panas" AS-China & Aksi The Fed Bikin Bitcoin Berpesta