CNBC Indonesia Research

Disikat Rival, Kekayaan Miliarder Ini Lenyap Rp 232 Triliun

Feri Sandria, CNBC Indonesia
09 November 2022 14:20
Sam Bankman-Field. (Dok: AP Photo/Matt York)
Foto: Sam Bankman-Field. (Dok: AP Photo/Matt York)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekayaan Sam Bankman-Fried (SBF), multi-miliarder muda yang sempat digadang-gadang sebagai pahlawan penyelamat kripto telah lenyap ratusan triliun rupiah menyusul polemik likuiditas yang dialami perusahaan miliknya.

Nama CEO FTX - salah satu bursa kripto terbesar dunia - telah hilang dari daftar Bloomberg Billionaire Indeks hari ini dari posisi terakhir tercatat sebesar US$ 16 miliar kemarin. Artinya kekayaan SBF lenyap hingga US$ 15 miliar atau setara dengan Rp 232,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.500/US$) dalam kurun waktu 24 jam.

Anjloknya kekayaan SBF hingga terdepak dari daftar bergengsi tersebut merupakan imbas dari jebloknya koin native do bursa FTX. Mengutip data coinmarketcap, harga koin FTT siang ini diperdagangkan di harga US$ 4,49 atau turun 72% dalam 24 jam terakhir dan telah ambles 83% dalam seminggu.

Kekayaan SBF nyaris secara eksklusif terikat pada aset kripto yang dimilikinya, baik itu di bursa FTX maupun Alameda Research, perusahaan broker kripto miliknya. Artinya pelemahan koin FTT berimbas langsung dan secara signifikan pada jumlah kekayaannya.

Sempat dipuja sebagai pahlawan

Beberapa pekan sebelumnya, Sam Bankman-Fried sempat dianggap sebagai calon pahlawan kripto karena bersedia menggelontorkan kekayaannya yang besar untuk menyelamatkan industri aset volatil tersebut.

Pria yang baru berusia 30 tahun tersebut secara vokal mendukung proyek-proyek kripto yang gagal termasuk BlockFi, Voyager Digital, dan Celsius. Dia juga berinvestasi di Robinhood yang menimbulkan spekulasi tinggi bahwa dia akan mengambil alih perusahaan aplikasi perdagangan tersebut.

Spekulasi investor bukan tanpa alasan, mengingat tahun lalu dia pernah sesumbar dan mengatakan bahwa begitu FTX-nya cukup besar, bisa menelan CME Group - bursa berjangka terbesar dunia - atau raksasa perbankan AS, Goldman Sachs Group.

SBF juga siap mempertaruhkan kekayaannya - US$ 26 miliar (Rp 403 triliun) pada puncaknya - untuk mengubah dunia, menyumbangkan jutaan untuk politik dan amal dan berjanji bahwa suatu hari dia akan memberikan semuanya harga kekayaannya untuk tujuan tersebut.

Bisnisnya bakal dicaplok rival

Dilansir Reuters, raksasa kripto Binance menandatangani perjanjian tidak mengikat pada hari Selasa untuk membeli unit bisnis FTX di luar Amerika Serikat untuk membantu menutupi krisis likuiditas yang dialami FTX.



Kesepakatan antara dua rival terkuat di ranah kripto - CEO FTX Sam Bankman-Fried dan CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) - datang ketika spekulasi tentang kesehatan keuangan FTX semakin memprihatinkan dan berdampak pada penarikan US$ 6 miliar dalam tiga hari terakhir di FTX.

Tekanan yang dialami FTX sendiri sebagian besar datang dari sang rival CZ, yang akhir pekan lalu mencuit bahwa Binance akan melikuidasi kepemilikannya atas token saingannya karena adanya informasi terbaru yang tidak disebutkan secara rinci.



Twit tersebut tidak hanya mengejutkan investor kripto dan mungkin akan membuat perusahaan raksasa, termasuk Softbank Vision Fund, dana kekayaan Singapura Temasek dan Ontario Teachers' Pension Plan, waswas. Hal ini karena mereka berpotensi mengalami kerugian atas investasi US$ 400 juta yang dibenamkan dalam FTX dengan penilaian US$ 32 miliar pada bulan Januari lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bandar Kripto FTX Diisukan Kabur Usai Perusahaannya Bangkrut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular