Harga Meroket, Kinerja Timah (TINS) Super Cuan
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) berhasil membukukan laba bersih hingga 30 September 2022 sebesar Rp1,14 triliun, naik 87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 612 miliar. Kenaikan kinerja Perseroan ini didorong oleh meningkatnya harga jual logam timah, efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen non pertimahan.
Pendapatan PT Timah, naik 5% menjadi sebesar Rp 10,2 triliun sedangkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,7 triliun), laba operasi naik 26% menjadi sebesar Rp 1,5 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 1,2 triliun), EBITDA naik 21% menjadi sebesar Rp 2,2 triliun dari Rp 1,8 triliun.
Posisi nilai aset Perseroan pada Kuartal III tahun 2022 sebesar Rp 13,3 triliun, turun 10% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 14,7 triliun. Posisi liabilitas sebesar Rp 6,1 triliun, turun 27% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 8,4 triliun.
Posisi ekuitas sebesar Rp 7,1 triliun, naik 13% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 6,3 triliun. Posisi kas dan setara kas Perseroan naik 27% menjadi Rp 1,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,1 triliun. Pinjaman bank, liabilitas supplier financing dan utang obligasi turun menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 5,1 triliun.
"Perseroan optimis dapat membukukan kinerja positif hingga akhir tahun 2022. Perseroan akan terus konsisten menjalankan efisiensi di seluruh rantai bisnis, serta mendorong peningkatan kinerja anak usaha," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fina Eliani dalam keterangan resmi, Rabu (9/11/2022).
Secara produksi, produksi bijih timah pada 9M22 tercatat sebesar 14.502 ton, turun 19% dibandingkan periode 2021 sebesar 17.929 ton. Dari jumlah tersebut 35% atau 5.004 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan 65% atau 9.498 ton berasal dari penambangan laut.
Produksi logam timah pada 9M22 tercatat sebesar 14.130 metrik ton, turun 26% dibandingkan periode 9M21 sebesar 19.120 metrik ton. Penjualan logam timah pada 9M22 tercatat sebesar 15.325 metrik ton,turun 20% dibandingkan periode 9M21 sebesar 19.059 metrik ton.
Meski volume penjualan menurun, TINS mencatatkan harga jual rerata logam timah pada 9M22 sebesar US$ 35.026 per metrik ton, naik 16% dibandingkan periode 9M21 sebesar US$ 30.158 per metrik ton.
(tep/ayh)