Ngamuk! Rupiah Kembali ke Bawah Rp 15.700/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 November 2022 09:03
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali menguat cukup tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Selasa (8/11/2022). Indeks dolar AS yang kembali terpuruk membuat rupiah kini menuju penguatan dua hari beruntun.

Melansir data Refinitiv, rupiah langsung menguat 0,29% ke Rp 15.660/US$ saat pembukaan perdagangan pasar spot. Sebelum menguat Senin kemarin, rupiah membukukan pelemahan 5 hari beruntun, dan berada di level terlemah sejak April 2020. 

Indeks dolar AS yang kembali turun 0,7% kemarin, setelah jeblok 1,8% Jumat pekan lalu, akibat ekspektasi bank sentral AS (The Fed) akan mengendurkan laju kenaikan suku bunganya.

Seperti diketahui The Fed pada pekan lalu menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,75% - 4%. Itu menjadi kali ke-empat secara beruntun The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.

Namun, pasar tenaga kerja yang mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan membuat pasar melihat The Fed akan mengendur. Jumat pekan lalu, tingkat pengangguran AS dilaporkan naik menjadi 3,7% pada Oktober dari bulan sebelumnya 3,5%.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,25% - 4,5% pada Desember, dengan probabilitas sebesar 56%.

idrFoto: FedWatch CME Group

Sementara itu dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan realisasi produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2022 tumbuh 5,72% (year on year/yoy). Rilis tersebut sedikit lebih tinggi dari proyeksi pemerintah 5,7%, dan Bank Indonesia (BI) 5,5%.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,6%.

"Tren pertumbuhan ekonomi tahunan persisten selama empat kuartal berturut sejak kuartal IV 2021. ini menandakan pemulihan ekonomi terus berlanjut dan semakin menguat," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (7/11/2022).

Meski belum mampu mendongkrak penguatan rupiah kemarin, tetapi data tersebut bisa menjadi sentimen positif yang membuat rupiah lebih stabil.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular