Direktur BYAN Sebut Industri Siap untuk Transisi Energi

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia

07 November 2022 12:22

Foto: Bayan Resources & Kunci Pendanaan Transisi Energi Sektor Industri (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Transisi energi menjadi krusial dan urgensi sebagai respons dunia terhadap tantangan global untuk membangun sistem energi global yang lebih resilien. Namun untuk melakukan hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Sehingga perlu adanya sinergi atau kolaborasi yang perlu dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.

Direktur PT Bayan Resources Indonesia Tbk Alexander Ery Wibowo sendiri mengungkapkan bahwa pelaku industri telah melakukan berbagai persiapan untuk mendukung program pemerintah dalam mengejar target NZE 2060.

Khusus untuk BYAN, ujar Alexander, pihaknya telah menerapkan green mining program dalam upaya mendukung upaya pemerintah.

Adapun berbagai hal yang telah dilakukan BYAN mulai dari proses pengelolaan air, pengelolaan limbah dan lahan pasca tambang hingga penggunaan energi baru terbarukan.

"Kami sendiri masih dalam bisnis plan, perancanan (transisi). Kalau dalam praktek kami telah menerapkan green mining program," ujarnya dalam CNBC Indonesia G20 Forum dengan tema'The Future of Indonesian Energy Transition, Senin (7/11/2022).

Baca:

Hore! Ekonomi Bali Kembali Pulih, Berkat G20?

Ia melihat, pelaku industri batu bara sejauh ini masih mempersiapkan diri dari sisi pendanaan, untuk mendorong transisi energi. Hal ini mengingat biaya transisi energi tidak sedikit.

Sehingga industri pun tengah memanfaatkan kesempatan seperti mencatat keuangan yang lebih baik, menerapkan corporate good governance agar bisa cari pendanaan dengan mudah.

Dengan pendanaan yang kuat, ia pun optimis industri batu bara dapat mendorong percepatan transisi energi.

"Saya pikir kesempatan ada. Harga batu bara dalam 3-4 tahun terakhir baik. Itu dapat mendukung kesehatan keuangan perusahaan. Jadi mempersiapkan diri agar bank ability penting untuk menerapkan transisi energi," terangnya.