BI & Singapura Lanjutkan Kerja Sama Swap & Repo, Demi Rupiah?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Jumat, 04/11/2022 13:21 WIB
Foto: REUTERS/Edgar Su


Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS), Jumat (4/11/2022), menyepakati perpanjangan perjanjian kerja sama keuangan bilateral yang berlaku hingga 3 November 2023.

Kerja sama ini telah berlangsung sejak November 2018 sebagai tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong untuk terus memperkuat kerja sama dalam rangka menjaga stabilitas moneter dan keuangan di kawasan, termasuk di kedua negara.


Kerja sama terdiri atas dua perjanjian, yaitu Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA) dan Bilateral Repo Line (BRL). LCBSA memungkinkan kedua bank sentral melakukan pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral hingga senilai 9,5 miliar dolar Singapura atau Rp100 triliun

Sementara itu, Bilateral Repo Line memungkinkan dilakukannya transaksi repo antara kedua bank sentral untuk mendapatkan likuiditas dalam dolar AS hingga senilai US$ 3 miliar dengan menjaminkan obligasi pemerintah yang diterbitkan oleh negara-negara G3 (Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman) yang dimiliki oleh kedua bank sentral.

Direktur Departemen Komunikasi Nita A. Muelgini mengatakan kerja sama ini telah diperpanjang setiap tahun, terakhir pada November 2021.

"Kesepakatan perpanjangan yang keempat ini semakin menunjukkan komitmen BI dan MAS untuk tetap saling mendukung dalam rangka membangun kepercayaan terhadap kondisi perekonomian di masing-masing negara," ujar Nita.

Semangat kerja sama kedua negara tersebut juga sejalan dengan spirit tema Presidensi Indonesia pada G20 2022 dan diyakini akan menjadi modal penting bagi Keketuaan Indonesia di Asean pada tahun 2023.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed