Permintaan Kredit Dolar AS Melonjak, OJK Turun Tangan!

teti purwanti, CNBC Indonesia
03 November 2022 12:01
Mahendra Siregar dalam acara konferensi pers hasil rapat berkala KSSK IV tahun 2022. (Tangkapan layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Mahendra Siregar dalam acara konferensi pers hasil rapat berkala KSSK IV tahun 2022. (Tangkapan layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyadari adanya penarikan valuta asing (valas), khususnya dolar Amerika Serikat (AS) dalam jumlah besar belakangan waktu pada lembaga jasa keuangan seperti perbankan dan lainnya.

"Kami akan mengevaluasi exposure valuta asing, pinjaman valuta asing di lembaga jasa keuangan di tengah penguatan dolar AS," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (3/11/2022).

Diketahui pada September 2022, pertumbuhan kredit tumbuh double digit atau sebesar 18,1%, sementara pertumbuhan penghimpunan DPK valas hanya mencapai 8,4%.

Hal ini terbilang cukup mengherankan. Pasalnya, ekspor Indonesia melonjak drastis akan tetapi tidak masuk ke dalam lembaga jasa keuangan.

OJK juga meminta lembaga jasa keuangan agar memitigasi risiko pelemahan nilai tukar rupiah. Langkah yang diambil adalah dengan mendorong penguatan permodalan.

"Cadangan kerugian penurunan nilai bersiap dalam skenario yang lebih buruk dari kenaikan risiko kredit pembiayaan dan peningkatan buffer untuk mitigasi risiko likuiditas," tegas Mahendra.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Sempat Sentuh Level Terburuk, Kini Dolar di Level Rp16.200-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular