
Cek! Ini Dia Jajaran Saham Tercuan & Terboncos Saat IHSG Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mampu memimpin jajaran top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Senin (31/10/2022), sementara saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih memimpin jajaran top losers kali ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau dengan apresiasi 0,62% di posisi 7.099,89 pada penutupan perdagangan sesi I, penguatan indeks acuan Tanah Air terjadi di tengah kekhawatiran pelaku pasar terkait rilis beberapa data ekonomi penting pekan ini.
Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 8,05 triliun dengan melibatkan lebih dari 13 miliar saham yang berpindah tangan 802 kali.
Sementara, mayoritas saham siang ini terpantau mengalami kenaikan. Statistik perdagangan mencatat ada 312 saham yang menguat dan 194 saham yang mengalami penurunan, serta sisanya sebanyak 186 saham stagnan.
Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers
Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini, Senin (31/10/2022).
1. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), naik +18,67%, ke Rp 394/unit
2. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), naik +8,21%, ke Rp 1.055/unit
3. PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM), naik +7,81%, ke Rp 138/unit
4. PT Elnusa Tbk (ELSA), naik +6,25%, ke Rp 374/unit
5. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), naik +5,59%, ke Rp 340/unit
Saham Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 23,42 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 61,13 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham SRAJ bergerak di rentang Rp 332-400/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham SRAJ mencapai Rp 4,73 triliun.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 24 Oktober hingga Jumat (28/10/2022), saham SRAJ tidak pernah mengalami penurunan. Dengan ini saham SRAJ telah melesat 106,28% sepekan dan terbang 146,25% sebulan terakhir.
Jika menilik kinerja laporan keuangannya per semester I-2022, SRAJ masih mencatatkan rugi bersih mencapai Rp 24 miliar.
Kendati demikian, saham SRAJ telah mengalami kenaikan pasca kabarnya akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi I Sejahteraraya Anugrahjaya Tahun 2022 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp950 miliar.
Merujuk keterangan resmi SRAJ yang dimuat pada laman KSEI, yang telah didaftarkan oleh PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk ke dalam penitipan kolektif KSEI untuk Penawaran Umum. Informasi Obligasi I Sejahteraraya Anugrahjaya Tahun 2022 dibagi menjadi 2 seri dan memiliki tingkat bunga yang berbeda.
Jumlah Pokok sebesar Jenis & Tingkat Bunga (Tetap) Frekuensi Pembayaran Bunga Jatuh Tempo Tenor A Rp407,90 miliar dengan bunga 9.75 % p.a Triwulan 7 Oktober 2025 3 Tahun B Rp542,10 miliar dengan bunga 10.50 % p.a Triwulan 7 Oktober 2027 5 Tahun.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini, Senin (31/10/2022).
1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), turun -6,83%, ke Rp 4.640/unit
2. PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), turun -6,63%, ke Rp 338/unit
3. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), turun -6,14%, ke Rp 2.750/unit
4. PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), turun -5,3%, ke Rp 250/unit
5. PT Sigma Energi Compressindo Tbk (SICO), turun -4,46%, ke Rp 193/unit
Saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi emiten yang bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 353,36 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 75,69 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham UNVR bergerak di rentang Rp 4.640-4.740/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham UNVR mencapai Rp 177,02 triliun.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 24 Oktober hingga Jumat (28/10/2022), saham UNVR tercatat hanya 2 kali menghijau, dan 3 kali merah. Dengan ini UNVR telah mencatatkan penurunan mencapai 12,86% sepekan, dan turun 4,33% sebulan terakhir.
Penurunan saham UNVR telah terjadi 2 hari beruntun yakni pada Jumat dan siang ini setelah perseroan melaporkan kinerja keuangannya pada kuartal III-2022.
Unilever mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 31,5 triliun, bertumbuh sebesar 5% year on year, atau 2,3% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 2021. Selain itu, Unilever juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3% year on year dengan membukukan laba sebesar Rp 4,6 triliun.
Market share perseroan meningkat dalam tiga bulan terakhir dibandingkan tiga bulan sebelumnya, baik secara value maupun volume. Bisnis e-Commerce dan Unilever Food Solutions (UFS) bertumbuh lebih dari 50% selama kuartal ini.
Di sisi lain, Unilever terus menjalankan lima prioritas strategis, yakni memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar. Memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment.
Memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce), penerapan E-Everything di semua lini bisnis dan tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.
Tidak terpengaruh dengan pengurangan stok, penjualan UNVR pada outlets atau pada konsumen melalui customer telah bertumbuh kuat sebesar 7.1% di kuartal III.
Amblesnya saham UNVR sejauh ini disinyalir hanya mengalami aksi profit taking. Terkait kabar penarikan dry shampo di AS maka dari pihak UNVR sendiri sudah memastikan bahwa produk tersebut tidak ada di pasaran Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum) Next Article Ini Deretan Saham Top Gainers & Loser Pekan Ini
