
Laba Bersih Waskita Karya Melejit 766,60%, Gara-Gara IKN?
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk catatkan laba bersih sebesar Rp 578,17 miliar melonjak 766,60% dari periode yang sama tahun lalu
sebesar Rp 66,71 miliar.
Direktur Utama Waskita, Destiawan Soewardjono, mengatakan bahwa perbaikan kinerja Waskita sampai dengan kuartal III-2022 ini menandakan bahwa strategi penyehatan keuangan dengan 8 stream yang kami terapkan sejak tahun lalu sudah berjalan dengan baik.
"Pencapaian laba bersih ini didukung oleh adanya pendapatan konstruksi, pabrikasi, properti, dan juga strategic partnership tiga ruas tol pada kuartal III. Kami tidak hanya dapat membangun jalan tol yang bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga mampu mencatatkan profitabilitas melalui proses bisnis strategic partnership," rinci Destiawan dalam keterangan resmi, Senin (31/10/2022).
Selama periode Januari hingga September 2022, emiten berkode WSKT membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 10,30 triliun tumbuh 44,61% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 7,12 triliun. Perseroan juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp 988,15 miliar atau tumbuh 28,77% dari tahun lalu, yaitu sebesar 767,4 miliar.
Pertumbuhan ini didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen konstruksi dan penerapan lean construction (pengendalian efisiensi biaya pengelolaan proyek dan beban administrasi) pada seluruh proyek. Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp 99,9 triliun, total
liabilitas Rp 82,4 triliun, serta total ekuitas perusahaan sebesar Rp 17,5 triliun.
Lebih lanjut Destiawan menuturkan, pada triwulan IV, Waskita akan fokus untuk meningkatkan produktifitas operasional termasuk beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) yang dimenangkan proses tendernya oleh Perseroan.
"Kami menargetkan adanya akselerasi progres proyek exsisting. Namun tidak hanya semata mengejar target pendapatan, Waskita juga tetap berkomitmen menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah dan para pengguna jasa dengan memperhatikan mutu dan waktu pekerjaan sesuai yang tertuang dalam kontrak," lanjutnya.
Selain itu, untuk meningkatkan kondisi fundamental keuangan perusahaan, pada akhir tahun ini Perseroan juga akan menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun untuk penyelesaian ruas-ruas tol khusus dimana proses penyerapan PMN tersebut melalui metode Rights Issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sesuai dengan Peraturan OJK Nomor.14/POJK.04/2019 dan telah menerima persetujuan dari
mayoritas pemegang saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Adapun perolehan dana Rights Issue porsi publik akan digunakan untuk penguatan struktur modal kerja.
Membaiknya kinerja Perusahaan ini, diharapkan kepada seluruh stakeholder semakin percaya bahwa Waskita dapat kembali menjadi Perusahan BUMN yang mempunyai kinerja keuangan sehat.
(tep/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waskita Optimis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang