Top Gainers-Losers

Kamu Pegang Saham Ini? Kemarin Cuan Gede Loh!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
28 October 2022 07:30
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cerah pada perdagangan Kamis (27/10/2022) kemarin, sejalan dengan pergerakan bursa Asia-Pasifik yang masih menguat kemarin.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,68% ke posisi 7.091,76. IHSG semakin mendekati level psikologis 7.100.

Pada perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka menguat di posisi 7.043,98. Selang 5 menit saja, indeks terpantau menghijau 0,48% ke 7.075,92. Pukul 09:53 WIB indeks terpantau masih menguat 0,58% ke 7.084.79 dan konsisten menghijau hingga penutupan perdagangan sesi I.

Selanjutnya pada perdagangan sesi II kemarin, penguatan IHSG berlanjut, tetapi cenderung terpangkas. Hingga sekitar pukul 14:00 WIB, IHSG kembali bangkit dan ditutup lebih tinggi.

IHSG juga sempat menyentuh level tertinggi hariannya di 7.104,85 pada awal perdagangan sesi I kemarin.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 310 saham naik, 222 saham turun, dan 173 saham flat.

Investor asing kembali melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 897,3 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 714,26 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 183,04 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Saat IHSG menguat kembali, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten perital yakni PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menjadi salah satu saham yang masuk ke deretan top gainers pada perdagangan kemarin, di mana saham MPPA menempati posisi kedua. Saham MPPA ditutup melejit 24,56% ke posisi harga Rp 426/saham.

Nilai transaksi saham MPPA pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 92,92 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 658,27 juta lembar saham. Asing mengoleksinya sebesar Rp 50,65 juta di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 17 Oktober hingga kemarin, saham MPPA mencatatkan penguatan sebanyak 4 kali, melemah juga sebanyak 4 kali, dan stagnan sekali.

Dalam sepekan terakhir, saham MPPA terpantau melesat 16,13% dan dalam sebulan terakhir, saham MPPA menguat 2,86%.

Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham MPPA. Namun jika melihat kinerja keuangannya pada semester I-2022, MPPA berhasil mencatatkan penjualan Rp 3,71 triliun di semester I-2022. Angka ini naik 4,80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan beban pokok penjualan MPPA mencapai Rp 3 triliun atau naik 6,9% dari sebelumnya Rp 2,9 triliun di semester I-2021. Dengan demikian laba bruto perseroan tercatat sebesar Rp 673 miliar.

Namun, beban umum dan administrasi MPPA juga membengkak 26,90% menjadi Rp 643,43 miliar dan kenaikan beban penjualan sebesar 30,79% menjadi Rp 149,72 miliar.

Sehingga di sepanjang semester I-2022, MPPA masih membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp 158,60 miliar. Di periode sebelumnya, rugi bersih sekitar Rp 91,5 miliar.

Sebagai informasi, MPPA merupakan emiten ritel pemilik waralaba Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty. Adapun induk MPPA yakni PT Multipolar Tbk (MLPL), yang harga sahamnya juga melonjak 21,05% menjadi Rp 138/saham kemarin.

Di saat IHSG kembali menguat, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten yang bergerak di bisnis kepelabuhanan yakni PT Tanah Laut Tbk (INDX) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin, di mana saham INDX berada di posisi kedua. Saham INDX ditutup ambles 6,99% ke posisi harga Rp 266/saham.

Nilai transaksi saham INDX pada perdagangan kemarin mencapai Rp 19,4 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 67,2 juta lembar saham. Namun, asing mengoleksi saham INDX sebesar Rp 4,71 juta di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak 17 Oktober hingga kemarin, saham INDX hanya mencatatkan penguatan sebanyak 4 kali dan melemah sebanyak 5 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham INDX masih melesat 11,76%. Tetapi dalam sebulan terakhir, saham INDX ambles 11,33%.

Jika melihat kinerja keuangannya, INDX membukukan pendapatan Rp3,60 miliar hingga Semester I-2022, turun tipis dari Rp 3,67 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam laporan keuangan perseroan disebutkan, laba bruto tercatat Rp1,49 miliar sama dengan laba bruto tahun sebelumnya. Namun perseroan mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp 497,48 juta naik dari rugi sebelum pajak Rp186,66 juta.

Rugi yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat Rp497,48 juta naik dari rugi Rp186,74 juta tahun sebelumnya. Sementara itu, total aset mencapai Rp65,93 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari total aset Rp65,16 miliar hingga periode 31 Desember 2021.

Untuk diketahui, INDX bergerak dalam bidang jasa konsultasi manajemen bisnis termasuk perencanaan dan perancangan untuk mengembangkan manajemen bisnis di bidang pelayaran, transportasi laut dan logistik, pelabuhan, pertambangan, sumber energi dan layanan konsultatif lainnya, kecuali di area legal dan pajak.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular