
Kamu Pegang Saham Ini? Kemarin Cuan Gede Loh!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cerah pada perdagangan Kamis (27/10/2022) kemarin, sejalan dengan pergerakan bursa Asia-Pasifik yang masih menguat kemarin.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,68% ke posisi 7.091,76. IHSG semakin mendekati level psikologis 7.100.
Pada perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka menguat di posisi 7.043,98. Selang 5 menit saja, indeks terpantau menghijau 0,48% ke 7.075,92. Pukul 09:53 WIB indeks terpantau masih menguat 0,58% ke 7.084.79 dan konsisten menghijau hingga penutupan perdagangan sesi I.
Selanjutnya pada perdagangan sesi II kemarin, penguatan IHSG berlanjut, tetapi cenderung terpangkas. Hingga sekitar pukul 14:00 WIB, IHSG kembali bangkit dan ditutup lebih tinggi.
IHSG juga sempat menyentuh level tertinggi hariannya di 7.104,85 pada awal perdagangan sesi I kemarin.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 310 saham naik, 222 saham turun, dan 173 saham flat.
Investor asing kembali melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 897,3 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 714,26 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 183,04 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Saat IHSG menguat kembali, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.
![]() |
Saham emiten perital yakni PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menjadi salah satu saham yang masuk ke deretan top gainers pada perdagangan kemarin, di mana saham MPPA menempati posisi kedua. Saham MPPA ditutup melejit 24,56% ke posisi harga Rp 426/saham.
Nilai transaksi saham MPPA pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 92,92 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 658,27 juta lembar saham. Asing mengoleksinya sebesar Rp 50,65 juta di pasar reguler.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 17 Oktober hingga kemarin, saham MPPA mencatatkan penguatan sebanyak 4 kali, melemah juga sebanyak 4 kali, dan stagnan sekali.
Dalam sepekan terakhir, saham MPPA terpantau melesat 16,13% dan dalam sebulan terakhir, saham MPPA menguat 2,86%.
Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham MPPA. Namun jika melihat kinerja keuangannya pada semester I-2022, MPPA berhasil mencatatkan penjualan Rp 3,71 triliun di semester I-2022. Angka ini naik 4,80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan beban pokok penjualan MPPA mencapai Rp 3 triliun atau naik 6,9% dari sebelumnya Rp 2,9 triliun di semester I-2021. Dengan demikian laba bruto perseroan tercatat sebesar Rp 673 miliar.
Namun, beban umum dan administrasi MPPA juga membengkak 26,90% menjadi Rp 643,43 miliar dan kenaikan beban penjualan sebesar 30,79% menjadi Rp 149,72 miliar.
Sehingga di sepanjang semester I-2022, MPPA masih membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp 158,60 miliar. Di periode sebelumnya, rugi bersih sekitar Rp 91,5 miliar.
Sebagai informasi, MPPA merupakan emiten ritel pemilik waralaba Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty. Adapun induk MPPA yakni PT Multipolar Tbk (MLPL), yang harga sahamnya juga melonjak 21,05% menjadi Rp 138/saham kemarin.