
Breaking News: Harga Minyak Mentah Melesat 3%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia melesat pada perdagangan Rabu (26/10/2022). Indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang menurun membuat harga minyak mentah menjadi lebih murah, permintaan pun berpotensi meningkat.
Melansir data Refinitiv, minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) melesat lebih dari 3% ke US$ 87,91/barel, sementara jenis Brent naik 2,3% ke US$ 95,69/barel.
Indeks dolar AS pada perdagangan Rabu ambrol hingga lebih dari 1% setelah adanya harapan bank sentral AS (The Fed) akan mengendurkan laju kenaikan suku bunga.
Sebelumnya Wall Street Journal (WSJ) melaporkan beberapa pejabat The Fed mulai mengisyaratkan keinginan mereka untuk memperlambat laju kenaikan segera.
"Artikel Wall Street Journal yang menyebutkan laju kenaikan suku bunga sedang dipertimbangkan oleh para pelaku pasar," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, dikutip dari Reuters Jumat lalu.
Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly mengatakan bahwa The Fed harus menghindari menempatkan ekonomi AS ke dalam "penurunan paksa" dengan pengetatan yang berlebihan. Ia menambahkan bahwa The Fed mendekati titik di mana laju kenaikan suku bunga harus diperlambat.
Selain itu, WTI mampu menguat lebih tajam ketimbang Brent sebab tingkat ekspor Amerika Serikat dilaporkan meningkat menjadi 5,1 juta barel per hari. Ekspor tersebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah membuat net impornya juga turun ke level terendah sepanjang sejarah.
Data dari EIA tersebut juga menunjukkan stok minyak mentah naik 2,6 juta barel pada pekan lalu.
"Secara keseluruhan, terima kasih kepada pasar ekspor, laporan tersebut membuat minyak menjadi bullish meski stok mengalami kenaikan," kata John Kilduff partner di Again Capital New York, sebagaimana dilansir CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tensi Geopolitik Timur Tengah Turun, Harga Minyak Bergerak Variatif