Top Gainers-Losers

Deretan Saham Paling Cuan 7 Boncos, Kamu Punya?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Rabu, 26/10/2022 08:00 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis pada perdagangan Selasa (25/10/2022) kemarin, setelah sempat mencatatkan penguatan hingga 6 hari beruntun

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup turun tipis 0,07% ke posisi 7.048,38. Bahkan IHSG sempat menyentuh zona psikologis 7.100 pada perdagangan kemarin.

Pada perdagangan sesi I kemarin, IHSG sempat dibuka menguat 0,3% di posisi 7.074,18. Selang 5 menit setelah dibuka, indeks terpantau melanjutkan penguatan 0,53% ke 7.090,54.


Bahkan tidak berlangsung lama setelah dibuka, IHSG sempat menyentuh level 7.108,82, yang menjadi level tertinggi intraday kemarin.

Namun setelah menyentuh level tertinggi intraday, pada sekitar pukul 09:30 WIB, IHSG mulai berbalik arah dan pada pukul 09:40 WIB sempat bergerak di zona merah tipis., Kemudian pada pukul 10:00 WIB, IHSG akhirnya menyentuh zona merah hingga akhir perdagangan sesi I.

Selanjutnya pada perdagangan sesi II kemarin, pelemahan IHSG pun berlanjut. Tetapi sekitar pukul 14:00 WIB, IHSG sempat kembali bangkit ke zona hijau. Namun setelah itu, pergerakan IHSG cenderung bergelombang dan pada akhirnya ditutup turun tipis pada akhir perdagangan hari ini.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 14 triliun dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 245 saham menguat, 283 saham melemah, dan 173 saham mendatar.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 297,8 miliar di seluruh pasar reguler. Namun, asing di pasar reguler tercatat menjual bersih (net sell)sebesar Rp 62,02 miliar di pasar reguler. Sedangkan di pasar tunai dan negosiasi asing net buy sebesar Rp 359,82 miliar.

Saat IHSG turun tipis, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Selasa kemarin.

Saham emiten industri pengolahan kelapa dan turunannya yakni PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) memimpin deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham IPPE ditutup melejit 27,57% ke posisi harga Rp 236/saham.

Nilai transaksi saham IPPE pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp 73,7 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 333,5 juta lembar saham. Asing mengoleksinya sebesar Rp 1,06 miliar di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 17 Oktober hingga kemarin, saham IPPE hanya mencatatkan pelemahan sekali saja, sedangkan sisanya menguat yakni sebanyak 6 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham IPPE terpantau melesat hingga 39,64% dan dalam sebulan terakhir, saham IPPE juga terpantau melonjak hingga 43,9%.

Penguatan IPPE terjadi pasca adanya transisi perubahan kepemilikan saham lebih dari 5% atau pengendari dari beberapa pemegang saham utama emiten produsen minyak kelapa yang mencatatkan sahamnya di BEI pada 9 Desember 2021.

Merujuk pada data perubahan kepemilikan saham baik itu transaksi jual ataupun beli yang dilakukan oleh investor IPPE, tersematkan bahwa 2 pengendali perseroan yaitu PT Sapihanean Pangan Lestari (SPL) dan Asep Sulaeman yang dikenal sebagai 'sultan' Subang, paling dominan dalam melakukan transaksi saham IPPE belakangan ini.

Asep Sulaeman Sabanda menjabat sebagai direktur utama PT Sumber Energi Alam Mineral (SEAM Group). Adapun SEAM Group bergerak pada empat sektor utama, meliputi infrastruktur, peternakan unggas, properti, dan energi terpadu.

Terbaru, PT Sapihanean Pangan Lestari (SPL) mengurangi kepemilikan saham Indo Pureco Pratama (IPPE). Itu ditunjukkan SPL dengan melepas 285 juta lembar pada harga Rp160-167 per saham. Transaksi divestasi tersebut dilakukan secara bertahap.

Tepatnya, penjualan periode 11 dan 19 Oktober 2022. Dengan skema penjualan pada kisaran harga tersebut, SPL mengeruk dana sejumlah Rp47,17 miliar.

Pada 11 Oktober 2022, SPL menjual 225 juta lembar pada harga pelaksanaan Rp167 per saham senilai Rp37,57 miliar. Lalu, transaksi di lanjut pada 19 Oktober 2022, dengan melepas 60 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp160 per helai senilai Rp9,6 miliar.

Jika melihat kinerja laporan keuangannya, IPPE berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,52 miliar Melonjak 109% daripada periode sama tahun lalu Rp 1,2 miliar.

Manajemen IPPE menargetkan penjualan Indo Pureco minimal sebesar Rp 60 miliar sepanjang tahun ini. Sedangkan hingga semester I lalu Penjualan terkumpul Rp 25,6 miliar atau naik 90% dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 13 miliar.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat

Pages