Harga Batu Bara Masih Tinggi, BYAN Siapkan Strategi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Naiknya harga komoditas batu bara akibat krisis energi yang terjadi di Eropa membawa berkah bagi perusahaan batu bara di Indonesia. Salah satu yang menerima dampak positif tersebut adalah PT Bayan Resources (BYAN).
Director Sales and Marketing Bayan Resources David Low menuturkan, di samping investasi infrastruktur, kontributor pertumbuhan kinerja Bayan Resources didukung oleh harga komoditas batu bara yang melonjak.
"Kontributor lainnya sebenarnya karena harga komoditas yang melonjak, terutama karena beberapa pengeluaran alam yang terjadi. Jadi, kombinasi (infrastruktur dan harga batu bara), itu sebabnya pendapatan untuk grup meningkat," jelas David kepada CNBC Indonesia, dilansir Sabtu (22/10/2022).
Seperti diketahui per semester I-2022, Bayan Resources mencatat laba bersih US$ 970,76 juta atau setara sekitar Rp 14,37 triliun. Jumlah ini lompat 188,02% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 337,05 juta.
Dengan harga komoditas batu bara yang masih tinggi, David pun mengaku bahwa Bayan Resources telah menyiapkan strategi baik untuk target semester II-2022 maupun semester I-2023. Menurut dia, sejak 2016-2017 Bayan Resources membangun rute angkut dengan panjang 69 kilometer di lokasi operasional.
David juga mengatakan Bayan Resources saat ini sudah melakukan ekspansi fase empat, yang merupakan tambahan untuk stockpile.
"Jadi terminal batubara sekarang memiliki 20 stockpile. Jadi setiap saat, kami dapat menimbun lebih dari 1,5 juta ton batu bara, yang berarti batu bara itu selalu siap ketika pelanggan datang," ungkapnya.
Lebih lanjut, David menegaskan untuk saat ini Bayan Resources akan fokus menggarap bisnis batu bara di Indonesia.
"Saya pikir Bayan saat ini tidak mencari hulu atau hilir. Karena kami hanya murni fokus pada batu bara, yang menurut kami di situlah kami berada," pungkas David.
[Gambas:Video CNBC]
BYAN Salurkan Beasiswa Rp 3,1 M ke Universitas Balikpapan
(dpu/dpu)