Kata Bos BSD, Rumah Harga Segini Paling Laku dan Dicari!
Jakarta, CNBC Indonesia - Tantangan sektor properti nasional saat ini adalah pelemahan daya beli, tingkat suku bunga dan ancaman inflasi.
Adapun peluang atau nilai positif industri properti yang masih bisa diintip adalah roda perekonomian yang bertahap pulih pasca pandemi dan permintaan atas hunian sebagai kebutuhan pokok tetap.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Hermawan Wijaya menjelaskan, insentif yang diberikan pemerintah berupa keringanan pajak pertambahan nilai (PPN) uang muka alias DP hingga nilai tertentu tentu menjadi dorongan positif.
"Apabila pemerintah berkenan memberikan insentif lain di masa mendatang termasuk kebijakan suku bunga, maka akan berdampak positif bagi industri properti tanah air," jelas Hermawan, seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (21/10/2022).
Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, penyerapan tenaga kerja langsung di industri properti mencapai 19 juta orang. Hal tersebut menggambarkan besarnya potensi dan dampak berkelanjutan dari industri properti terhadap perekonomian nasional.
Khusus untuk BSDE, saat ini memiliki cadangan lahan seluas 3.865,98 hektar yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Manado, Medan dan Palembang.
"Kami berkeyakinan untuk kelas menengah, rumah tapak dengan kisaran harga hingga Rp 2 miliar masih menjadi incaran pembeli. Sedangkan untuk kelas premium, sekalipun lingkup pangsa pasar tidak sebesar entry level dan menengah, namun tetap ada," lanjut Hermawan.
Pembeli properti kelas premium selain memperhatikan lokasi dan akses juga memperhatikan desain, kualitas bangunan, lingkungan serta fasilitas yang diberikan pengembang.
(ayh/ayh)