
Bank Bjb & OJK Dongkrak Literasi Lewat Sarasehan Keuangan

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau bank bjb bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat, serta komunitas disabilitas di Indonesia menyelenggarakan Sarasehan Keuangan Bersama Komunitas Difabel pada Sabtu (16/10). Acara yang digelar dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2022 ini bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia melalui edukasi dan memperluas layanan keuangan.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengungkapkan bahwa difabel termasuk ke dalam salah satu subjek yang menjadi sasaran dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan sebagai wujud kesamaan hak tanpa diskriminasi. Untuk itu, komitmen penyedia jasa layanan keuangan dalam memberikan layanan yang inklusif bagi difabel sangat diperlukan.
"Terlebih saat ini Jawa Barat juga memiliki peraturan daerah yang mewajibkan fasilitas umum menyediakan kemudahan akses kepada penyandang disabilitas. Bank bjb berkomitmen untuk menghadirkan infrastruktur dan program yang memudahkan kaum disabilitas untuk mengakses layanan keuangan," ungkap dia dikutip dari siaran pers, Senin (17/10/2022).
Dia mengungkapkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia tercatat dalam Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2016 dan Nomor 114 tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif. Adapun saat ini target inklusi keuangan di Indonesia ditingkatkan menjadi 90% pada 2024.
Sebagai informasi, diskusi tersebut dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono, Direktur Kepatuhan bjb Cecep Trisna, Kepala Biro BUMD dan Investasi Pemprov Jabar Lusi Lesminingwati dan Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Jawa Barat Tini Kustini, dan melibatkan kaum disabilitas yang tergabung dalam HWDI, baik yang hadir secara langsung maupun mengikuti secara daring.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank BJB (BJBR) Tebar Dividen Rp 1 Triliun, Setara 58,27% Laba 2023