Ekonomi Suram, Sucor AM Bocorkan Trik Cuan Kelola Aset

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemulihan ekonomi global dan Indonesia dibayangi oleh ketidakpastian, mulai dari resesi, hyper inflasi, hingga konflik geopolitik. Hal ini juga dicermati oleh pelaku usaha dari berbagai sektor, baik manufaktur, keuangan, hingga pasar modal.

Direktur Utama PT Sucor Asset Management Jemmy Paul Wawointana mengatakan kondisi ini berpengaruh pada pergerakan negara-negara dunia, terutama di pasar obligasi. Hal ini pun membuat Sucor AM mengurangi porsinya pada Surat Berharga Negara (SBN). Sucor AM pun menurunkan tenor portofolio surat utang yag dipegang, seiring tren kenaikan suku bunga.

"Secara year on year investasi ini sudak peak, lonjakan tertinggi terakhir sampai September. Jadi mulai Oktober hingga Februari inflasi masih naik," kata Jemmy dalam Road To CNBC Indonesia Awards, Jumat (14/10/2022).

Baca: Bos Sucor Sebut IHSG Bisa Tembus 7.500 Tahun Ini, Asalkan...

Meski ada berbagai tantangan, dia menegaskan pasar modal RI masih menarik terutama di beberapa sektor, seperti energi dan keuangan. Kenaikan harga batu bara dan saham emitennya menurutnya menjadi sinyal bagus dan menarik dikoleksi.

Kemudian sektor keuangan, yang akan didorong oleh inovasi dari pelaku usaha. Selain itu, sektor konsumer dan properti menurutnya masih menarik.

"Memang ada pelemahan dari bisnis bank digital. Tapi yang konvensional sangat strong. Walaupun ada sedikit ketakutan soal resesi, tapi so far bank buku 4 bahwa mereka siap. Jadi tidak akan terganggu," jelasnya.

(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menilik Tren Investasi dan Perusahaan Sekuritas Terbaik