
Gara-Gara Putin, Harga Batu Bara Anjlok 3% Lebih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menawarkan tambahan gas alam ke Uni Eropa pada periode musim gugur hingga musim dingin langsung membuat harga batu bara ambruk.
Pada perdagangan Kamis (13/10/2022), harga batu kontrak November di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 395 per ton. Harganya ambles 3,2% dibandingkan hari sebelumnya.
Pelemahan harga batu bara kemarin memutus tren positif pasir hitam yang sempat menguat pada dua hari perdagangan yakni Selasa dan Rabu pekan ini. Pelemahan hari ini juga membuat batu bara terlempar dari level psikologis US$ 400 per ton.
Dalam sepekan, harga batu bara melemah 2,7% secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara masih ambles 7,9% sementara dalam setahun masih melesat 54,9%.
Harga batu bara anjlok mengikuti pergerakan harga gas yang juga ambles. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) kemarin ambles 4% ke 153,81 euro per megawatt-jam (MWH).
Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga pelemahan harga gas pun menyeret harga batu bara terjun ke bawah. Harga gas turun setelah Putin mengatakan Rusia siap mengirim tambahan gas alam ke Uni Eropa untuk menghangatkan musim gugur-musim dingin.
Putin menjelaskan jika salah satu dari dua jalur pipa Nord Stream 2 aman dari kebocoran yang terjadi baru-baru ini. Rusia bisa mengirim gas melalui jalur pipa yang aman tersebut. Negara Beruang Merah tersebut juga mengatakan bisa mengirim gas melalui pipa Nord Stream ke kawasan Laut Hitam atau membuat pasokan rute baru melalui Turki.
Putin menjelaskan kapasitas yang dikirim bisa mencapai 27,5 miliar meter kubik per tahun. Jumlah tersebut setara dengan 8% total kebutuhan gas Eropa. Jika Rusia mengirim gas tambahan maka pasokan gas di Uni Eropa selama musim dingin akan bertambah sehingga harga gas akan terus melandai.
"Keputusannya sekarang ada di tangan Uni Eropa," tutur Putin, seperti dikutip dari Reuters.
Dalam pernyataan terbaru, Rabu, Presiden Vladimir Putin mengatakan kebocoran pada pipa Nord Stream antara Rusia dan Eropa adalah hasil dari "terorisme internasional". Ada tiga negara untung, yakni AS, Polandia dan Ukraina.
Setelah pipa gas Nord Stream I yang mengalirkan gas meledak di sejumlah titik karena "sabotase", pipa minyak Druzhba dilaporkan bocor.
Pipa Druzhba, membawa minyak Rusia ke Eropa. Kebocoran ditemukan operator pipa di wilayah Polandia, PERN.
Selain harga gas, ancaman resesi dan perkiraan musim dingin yang tidak segalak pada tahun-tahun sebelumnya juga ikut melemahkan harga batu bara. Dengan hawa yang lebih hangat maka penggunaan listrik dan batu bara kemungkinan tidak setinggi dugaan awal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Harga Batu Bara Anjlok ke Level Sebelum Perang Ukraina