The Fed Bikin Harga Emas Naik! Kok Bisa?

Market - Maesaroh, CNBC Indonesia
13 October 2022 07:40
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) memberi harapan kepada emas untuk menguat ke depan. Sang logam mulia pun bersinar menguat lagi pada pagi hari ini.

Pada perdagangan Kamis (13/10/2022) pukul 06:47 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.673,98 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,09%.

Penguatan hari ini memperpanjang tren positif yang sudah berlangsung sejak kemarin. Pada perdagangan kemarin, Rabu (12/10/2022), harga emas menguat 0,43% ke posisi US$ 1.672,51 per troy ons. Penguatan kemarin sekaligus memutus rekor buruk emas yang melemah sejak lima hari sebelumnya.

Dalam sepekan, harga emas sudah menyusut 2,2% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas menyusut 1,6% sementara dalam setahun ambles 6,6%.



Analis Heraeus Precious Metals Tai Wong mengatakan emas menguat karena The Fed masih membuka kemungkinan kalibrasi data dalam menentukan kebijakan ke depan.

"Market mencari dan menemukan apapun tanda pelonggaran. Mereka melihat ada kata "kalibrasi" dan karena itulah emas terdongrak," tutur Tai Wong, dikutip dari Reuters.

Tai Wong mengatakan secara keseluruhan risalah FOMC pada September masih hawkish.

Seperti diketahui, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mengeluarkan risalah rapat FOMC September, Kamis dini hari tadi.

Dalam risalah tersebut, The Fed menegaskan sikapnya untuk memerangi inflasi. The Fed juga mengatakan ada risiko mahal yang harus dibayar jika terlambat menekan inflasi.
Namun, dalam risalah tersebut juga disebutkan jika The Fed akan mengkalibrasi seluruh data pendukung untuk menentukan kebijakan ke depan.

"Penting untuk mengkalibrasi kecepatan pengetatan kebijakan lebih lanjut dengan tujuan memitigasi risiko efek yang merugikan kepada outlook ekonomi," tulis risalah FOMC, dikutip dari website The Fed.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Maju Terus Pantang Mundur, Harga Emas Belum Juga Kendur


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading