IMF dan Putin 'Tak Sanggup Bantu', Harga Emas Turun Terus!

Market - Maesaroh, CNBC Indonesia
12 October 2022 07:40
Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi Perhiasan Emas (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyeksi melambatnya ekonomi global hingga resesi, serta meningkatnya ketegangan di Ukraina tidak cukup kuat menopang pergerakan emas. Harga Emas terus terpuruk.

Pada perdagangan Rabu (12/10/2022) pukul 06: 37 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.664,99 per troy ons. Harga emas melandai 0,02%.

Pelemahan hari ini memperpanjang tren negatif sang logam mulia yang sudah berlangsung sejak Rabu pekan lalu atau enam hari perdagangan. Pada perdagangan kemarin, Selasa (11/10/2022), harga emas juga melemah 0,16% ke posisi US$ 1.665,31 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas sudah menyusut 2,9% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas ambles 3,4% sementara dalam setahun melorot 5,4%.



Ekonom OANDA Craig Erlam mengatakan emas seperti tidak kuat menahan gempuran dolar Amerika Serikat (AS) dan yield surat utang pemerintah AS.

Indeks dolar menguat ke posisi 113,35 atau level tertingginya sejak 27 September 2022. Posisi tersebut juga masih ada dalam kisaran tertingginya dalam 20 tahun terakhir.
Sementara itu, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun melonjak ke 3,95% pada penutupan perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 27 September 2022.

Melonjaknya dolar AS akan membuat emas tidak menarik karena harga emas menjadi lebih mahal. Emas juga tidak menawarkan yield seperti surat utang pemerintah AS sehingga harga emas jatuh setiap kali yield naik.

"Sangat sulit menciptakan faktor bullish bagi emas. Saat ini jelas bukan kondisi yang ideal bagi emas. Kita lihat dolar AS dan yield terus menguat dan mereka menghukum emas dengan membuatnya melemah," tutur Erlam, seperti dikutip dari Reuters.

Penguatan dolar AS dan yield surat utang bahkan seperti menghapus status emas sebagai aset aman di tengah ketidakpastian global. Emas biasanya dicari dan harganya menguat saat ketidakpastian global meningkat akibat perang atau memburuknya ekonomi.

Namun, fenomena tersebut tidak terjadi bahkan sebaliknya. Emas tetap terpuruk di tengah banyaknya sentimen negatif akan ketidakpastian ekonomi global.

Presiden Bank Dunia David Malpass dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Senin lalu memperingatkan risiko resesi global yang terus meningkat, dan inflasi masih akan terus menjadi masalah.

Seperti diketahui, IMF memangkas pertumbuhan global pada 2023 menjadi 2,7% dari proyeksi di Juli sebesar 2,9%. Namun, IMF masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan global untuk 2022 di angka 3,2%.

Pertumbuhan global sudah direvisi sebanyak tiga kali yakni pada April, Juli, dan Oktober.

Pemangkasan proyeksi dilakukan menyusul masih panasnya perang Rusia-Ukraina, perlambatan ekonomi China, lonjakan harga energi dan pangan, melambungnya inflasi serta tren kenaikan suku bunga acuan global. IMF juga mengingatkan jika sepertiga perekonomian dunia akan mengalami kontraksi pada tahun depan.

"Tiga kawasan dengan perekonomian terbesar yaitu AS, China, dan Eropa akan terus melambat. Yang terburuk belumlah terjadi sekarang ini karena banyak dari warga dunia yang akan merasakan resesi pada 2023," tutur kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas, dalam konferensi pers, Selasa malam waktu AS.

Pada Senin (10/10.2022), Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan serangan baru ke Ukraina. Rusia menembakkan total 80 rudal ke kota-kota di seluruh Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv. Sedikitnya ada 19 warga sipil tewas dan 96 lainnya terluka.

Kembali memanasnya perang Ruusia-Ukraina menjadi kekhawatiran jika perang masih akan lama dan ketidakpastian masih besar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Investor Wait and See, Harga Emas Makin Tak Pasti


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading