Krisis Argentina

Kas Negara Makin Seret, Argentina Nyaris Bangkrut!

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
Senin, 10/10/2022 16:42 WIB
Foto: Argentina (Photo by Tomas Cuesta/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Argentina menjadi salah satu negara yang ambruk imbas gelapnya dunia. Negara yang dikenal dengan kehebatan sepakbolanya tersebut kini bahkan sudah hampir kehabisan uang.

Dilansir dari Washington Post, Senin (10/10/2022), pada awal bulan ini Bank Sentral Argentina hanya menyisakan uang sebesar US$ 2,1 miliar atau Rp 31,9 triliun (kurs Rp15.200/US$)


Hal ini tentu saja bukan menjadi kabar baik. Kas negara tersebut berada setengah dari posisi cadangan pada 2019 silam. Akibatnya adalah devaluasi mata uang dan risiko lebih jauh bisa menimbulkan ketegangan sosial.

Ekspektasi akan devaluasi bisa menyebabkan lebih banyak orang Argentina membeli dan menahan dolar Amerika Serikat (AS). Aktivitas ekspor ditahan dan impor justru digenjot, sehingga kebutuhan akan dolar AS terus meningkat.

Argentina juga menggunakan mata uang ganda secara bersamaan, yakni resmi dikeluarkan oleh bank sentral dan yang berlaku di jalanan. Selisihnya bahkan bisa lebih dari dua kali lipat.

Mata uang ini dikenal dengan dollar blue atau blue dollar. Ini adalah aktivitas penukaran mata uang ASR ke dolar AS di jalanan, ilegal, atau tidak teregulasi oleh bank sentral, tetapi diketahui dan dibiarkan.

Blue dollar muncul akibat tingginya permintaan dolar AS dan ketidakpercayaan warga terhadap peso. Nilainya jauh lebih tinggi dari kurs resmi, bisa dua kali lipat. Ambil contoh, hari ini (10/10/2022) kurs resmi satu dolar AS setara ARS150 di bank sentral, sementara kurs blue dollar sebesar ARS277.

Banyak orang yang menyiasati untuk mendapatkan keuntungan personal dan merugikan negara. Misalnya dengan membeli barang dengan kredit dalam dolar hanya untuk membayarnya dalam peso dengan diskon.

Dampaknya bisa terlihat pada inflasi tinggi Argentina dalam beberapa waktu terakhir. Inflasi negara penghasil gandum itu tak terkendali. Angkanya mencapai 78.5% pada Agustus, dan diperkirakan tembus 100% pada akhir tahun, menurut survei yang dilaksanakan bank sentral Argentina


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BI & The Fed Diramal Bisa Turun 2 kali Lagi, Ini Hitungannya