Bitcoin Cs 'Dihempas' Gonjang-ganjing Ekonomi Dunia

Market - Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
09 October 2022 18:50
ATM Bitcoin di Krakow, Polandia, Senin (30/5/2022). (Photo by Beata Zawrzel/NurPhoto via Getty Images) Foto: ATM Bitcoin di Krakow, Polandia, Senin (30/5/2022). (Photo by Beata Zawrzel/NurPhoto via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama bergerak beragam pada perdagangan Minggu (10/9/2022), di mana selera risiko investor di pasar kripto masih belum pulih.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 15:00 WIB, Bitcoin turun tipis 0,06% ke level harga US$ 19.420/koin atau setara dengan Rp 295.193.272/koin (asumsi kurs Rp 15.200/US$). Ethereum turut melemah 0,06% ke level US$ 1.315,9/koin atau Rp 20.001.680/koin.

Berikutnya dari beberapa koin digital (token) alternatif (altcoin) seperti BNB yang turun 0,11% ke US$ 277,23/koin (Rp 4.213.896/koin), Solana naik tipis 0,03% ke US$ 32.72/koin (Rp 497.344/koin), dan Dogecoin turun 0.01% ke US$ 0,0617/koin (Rp 937/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

Tabel Harga KriptoFoto: coinmarketcap
Tabel Harga Kripto

Bitcoin kembali ke bawah level psikologis US$ 20.000, yakni di kisaran US$ 19.990, karena investor kembali memasang sikapwait and seeatau waspada atas resesi yang diramal akan terjadi akibat kebijakan moneter bank sentral yang makin ketat.

Pada situasi saat ini, berita baik pada data ekonomi AS akan menjadi berita buruk karena mencerminkan bahwa pasar tenaga masih ketat, sehingga meningkatkan potensi The Fed untuk kembali agresif untuk meredam inflasi hingga mencapai targetnya di 2%.

"Sekali lagi, investor mencari kabar buruk untuk menjadi kabar baik, bahkan jika laporan September lebih rendah dari yang diharapkan, pertumbuhan upah kemungkinan akan bertahan dan tidak membuat Fed agresif," tutur Chris Senyek, analis di Wolfe Research, dilansir dari CNBC International.

"Sementara saham saat ini rentan terhadap kenaikan besar, kami sangat percaya bahwa basis bearish jangka menengah tetap ada," tambahnya.

Co-founder Solana Anatoly Yakovenko mengatakan kebijakan hawkish The Fed kemungkinan akan bertahan 12-18 bulan.

"Melihat perkembangan makro, saya pekirakan The Fed akan ada kenaikan suku bunga The Fed secara brutal dalam 12-18 bulan. Namun, semua akan nada akhirnya. Setelah semua berlalu, banyak tim (kripto) yang akan fokus kepada menciptakan produk baru. Beberapa dari mereka mungkin akan suskes," tutur Yakovenko, seperti dikutip daridecrypt.co.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

Dear Sobat Kripto, Ada yang Kasih Cuan Gede Nih!


(ras/ras)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading