Net Buy Asing Capai Rp4 T, Tapi Minat Beli Rendah. Ada Apa?

Muhammad Maruf, CNBC Indonesia
Jumat, 07/10/2022 07:40 WIB
Foto: Amankan Aset di Era "Cash Is The King", Saatnya Kurangi Bobot Saham? (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing merealisasikan pembelian bersih (net buy) saham senilai Rp 4,06 triliun di seluruh pasar, yang terakumulasi dari net buy Rp4,39 triliun di pasar negosiasi dan tunai, dikurangi penjualan bersih (net sell) Rp334 miliar di pasar reguler.

Usut punya usut, penopang utama net buy asing adalah transaksi jumbo di pasar negosiasi pada saham PT Link Net Tbk (LINK) saja, sebesar Rp.4,4 triliun. Ini sekaligus menandakan secara keseluruhan minat asing mulai susut, meskipun secara nominal masih banyak dibandingkan sentimen jual. Ini tercermin dari kenaikan tipis-tipis indek utama beberapa hari ini.

Selain motif ambil untung, salah satu yang jadi pertimbangan investor asing saat ini adalah ekspektasi terhadap pergerakan nilai tukar rupiah yang akan cenderung melemah, sehingga bisa merugikan mereka bila hendak mengonversi keuntungan dalam mata uang dolar Amerika Serikat.


Adapaun secara ekonomi makro, Indonesia dipandang cukup atraktif, karena mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ditengah kelesuan ekonomi dunia.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesi (BEI), Kamis (6/10/2022), ditutup menguat tipis 1,23 poin (0,02%) menjadi 7.076,62. Total volume perdagangan saham di BEI pada Kamis mencapai 22,24 miliar dengan nilai transaksi Rp 15,93 triliun dari 1,2 juta kali transaksi.

Terdapat 258 saham yang menguat, 245 saham yang melemah dan 189 saham yang stagnan.

Berikut 5 saham net buy asing hanya dari pasar reguler pada perdagangan kemarin:

1. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp37 miliar

2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 34 miliar

3. PT Champ Resto Indonesia (ENAK) Rp10 miliar

4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp6,7 miliar

5. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp3,4 miliar

Bursa saham Wall Street kemarin kembali ditutup di zona merah. Dow Jones turun 0,41% di pembukaan menjadi 30.150,35. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 melemah 0,34% ke 3.770,75 dan Nasdaq tergelincir 0,08% ke 11.135,61.

Sementara, nilai aktiva bersih (NAB) iShares MSCI Indonesia ETF atau EIDO terekam minus 0.42% menjadi US$23.57. Ini memberi indikasi kuat, pasar saham Indonesia hari ini berpotensi untuk tertekan.

Reksadana EIDO yang diperdagangkan di NYSE Arca AS ini berisi saham-saham unggulan dari BEI yang dikelola oleh manajer investasi global papan atas BlackRock. Nilai dana kelolaanya mencapai US$498 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mum/mum)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor