
PGLI Kasih Cuan Gede, HDFA Betah di Zona Boncos

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat tipis pada perdagangan Kamis (6/10/2022) kemarin.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik tipis 0,02% ke posisi 7.076,62. IHSG kembali gagal menembus level psikologisnya di 7.100, meski sempat menembus level psikologis tersebut.
Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka menguat 0,27% di posisi 7.094,47. Selang dua menit kemudian, indeks terpantau menguat dan sempat menembus level psikologis 7.100 dengan penguatan 0,44% ke 7.106,41.
Namun sekitar pukul 10:00 WIB, penguatan IHSG cenderung terpangkas dan pada akhirnya hanya menguat sedikit dari level pembukaan pada penutupan perdagangan sesi I.
Pada sesi II, IHSG sempat menyentuh zona merah tipis dan selang beberapa menit langsung berbalik arah ke zona hijau. Tetapi di sesi II, IHSG tidak dapat kembali ke level di sesi I dan di level psikologis di 7.100.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 16 triliun dengan melibatkan 22 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali.
Sebanyak 258 saham terapresiasi, 245 saham terdepresiasi, dan 189 saham stagnan. Investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp 334,24 miliar. Namun di pasar tunai dan negosiasi, asing melakukan pembelian bersih hingga mencapai Rp 4,39 triliun, sehingga secara total, asing melakukan net buy mencapai Rp 4,06 triliun kemarin.
Saat IHSG kembali ditutup naik tipis, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.
![]() |
Saham emiten perhotelan yakni PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) memimpin deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham PGLI ditutup melejit 21,43% ke posisi harga Rp 306/saham.
Nilai transaksi saham PGLI pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 2,77 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 10,57 juta lembar saham. Namun, asing melepas saham PGLI sebesar Rp 1,92 miliar di pasar reguler.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 26 September hingga kemarin, saham PGLI mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali dan melemah sebanyak 6 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham PGLI melesat 14,18% dan dalam sebulan terakhir, saham PGLI juga melesat 10,87%.
Belum diketahui penyebab pasti melesatnya saham PGLI. Adapun keterbukaan informasi terakhir perseroan yakni penjelasan atas volatilitas transaksi pada 21 September lalu.
Perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa.
Apabila Perseroan berencana melakukan tindakan korporasi tentunya Perseoan akan mematuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik.
Perseroan juga tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan dan keputusan investasi pemodal.
Namun jika melihat laporan keuangannya sepanjang semester I-2022, laba bersih PGLI melonjak hingga 358,56% menjadi Rp 13,89 miliar, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 3,03 miliar.
Sedangkan pendapatan PGLI sepanjang semester I-2022 juga naik 42,14% menjadi Rp 9,39 miliar, dari sebelumnya pada semester I-2021 sebesar Rp 6,6 miliar.