Abis Reli 2 Hari, Wall Street Merana Lagi! Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak terkoreksi di sesi awal pembukaan perdagangan Rabu (05/10/2022), menghentikan reli selama dua hari beruntun pekan ini.
Dow Jones turun cukup dalam 0,64% di pembukaan menjadi 30.111,85. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 melemah 0,86% ke 3.758 dan Nasdaq tergelincir tajam 1,25% ke 11.036,25.
Imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun kembali naik 10 basis poin (bps) ke 3,717% setelah sempat turun ke bawah 3,6% pada awal pekan ini. Hal tersebut turut membebani pasar ekuitas.
Selain itu, bursa saham Wall Street terbebani oleh laporan tenaga kerja nasional ADP yang mengukur perubahan tenaga kerja sektor swasta non-pertanian, yang bertambah 208.000 pekerjaan pada September 2022. Angka tersebut melampaui ekspektasi analis Dow Jones di 200.000 pekerjaan.
Investor global juga masih akan menantikan rilis laporan upah Non-pertanian pada Jumat (7/10).
Sementara pada Selasa (4/10), Departemen Tenaga Kerja AS juga telah merilisdataLowongan Kerja dan Survei Perputaran tenaga Kerja (JOLTS) yang menunjukkan penurunan menjadi 10,1 juta pada Agustus 2022 dari 11,2 juta pekerjaan baru di September 2022.
Pelaku pasar pun bertanya-tanya apakah tanda-tanda itu bisa berarti inflasi akan menurun tajam.
"Saya tidak merasa perlu khawatir dengan resesi, setidaknya hingga semester II-2023," tutur analis saham Stifel Barry Bannister, dikutip dari CNBC International.
"Jadi, masih ada ruang untuk reli saat memasuki awal tahun depan," tambahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)