Dow Futures Anjlok, Pesta Usai?

Maesaroh, CNBC Indonesia
05 October 2022 19:56
FILE - In this Oct. 14, 2020 file photo, the American Flag hangs outside the New York Stock Exchange in New York.Stocks were posting strong gains in early trading Thursday, May 13, 2021, following three days of losses and the biggest one-day drop in the S&P 500 since February.  (AP Photo/Frank Franklin II, File)
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks saham berjangka atau futures Amerika Serikat (AS) ambles lebih dari 1% setelah tampil cemerlang pada dua hari perdagangan sebelumnya.

Kontrak futures indeks Dow Jones anjlok 303 points atau 1% dan indeks S&P 500 ambruk 1%. Sementara itu, indeks Nasdaq turun 0,9%.

Melemahnya indeks futures bisa menjadi alarm bahaya bagi pergerakan bursa AS hari ini. Padahal, bursa AS baru saja bergairah pada Senin dan Selasa setelah melewati "Sadtember".

Pada perdagangan Selasa (4/10/2022), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sukses reli tajam 2,8% ke 30.316,32. Serupa, indeks S&P 500 ditutup melesat 3,1% ke 3.790,93 dan Nasdaq Composite naik tajam 3,3% ke 11.176,41.

Salah satu faktor yang diproyeksi akan menggerakkan bursa hari ini adalah laporan tenaga kerja nasional ADP yang mengukur perubahan tenaga kerja sektor swasta non-pertanian.

Pasar berekspektasi tambahan tenaga kerja di sektor tersebut mencapai 200.000 pada September. Jika data lebih tinggi dibandingkan ekspektasi, ekonomi AS diproyeksi masih melaju kencang. Kenaikan suku bunga acuan pun masih bisa berlanjut.

"Saya tidak merasa perlu khawatir dengan resesi, setidaknya hingga semester II-2023," tutur analis saham Stifel Barry Bannister, dikutip dari CNBC International.

Pada Selasa kemarin, AS juga mengeluarkan data Lowongan Kerja dan Survei Perputaran tenaga Kerja (JOLTS).

Pelaku pasar akan menghitung apakah data JOLTS akan mempengaruhi kebijakan bank sentra Data JOLTS untuk Agustus menunjukkan jumlah lowongan kerja di AS turun menjadi 10,1 juta pada Agustus.


Data JOLTS lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yang berada di angka 10,775 juta.

Sementara itu, kinerja bursa Eropa mulai lesu. Indeks Stoxx 600 Eropa melemah 1% di awal perdagangan. Saham sektor otomotif terjun bebas 2,9% dan menyeret indeks ke zona merah.

TIIM RISET CNBC INDONESIA


(mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular