Bio Farma Gandeng Farmasi Inggris, Ada Proyek Apa?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
05 October 2022 18:35
Erick Thohir di Bio Farma, 10 Juli 2021, dok Kementerian BUMN
Foto: Erick Thohir di Bio Farma, 10 Juli 2021, dok Kementerian BUMN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bio Farma (Persero) akan mendapatkan hak eksklusif untuk pengembangan bersama blood product Recombinant Factor VIII (ProFactor dan Bio Farma) secara global.

Hal itu tercermin dari Bio Farma yang telah meneken perjanjian kerja sama dengan perusahaan farmasi Inggris ProFactor Pharma di KBRI London, Inggris.

Bio Farma akan berperan sebagai manufaktur eksklusif untuk suplai global produk Recombinant Factor VIII, di mana penjualan dan pemasaran eksklusif pada teritori ASEAN 6 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, dan Vietnam) dan India, di mana untuk saat ini Indonesia masih 100% menggunakan produk impor.

Sedangkan di luar teritori tersebut, penjualan dan pemasaran akan dilakukan oleh perusahaan rekanan yang ditunjuk oleh ProFactor Pharma.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud usaha pemerintah dalam menciptakan ketahanan sistem pelayanan kesehatan nasional melalui kerja sama alih teknologi inovasi.

Bio Farma adalah perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara yang aktif mengembangkan vaksin dan produk life sciences lainnya. Adapun kapasitas produksi hingga 3,5 miliar dosis, serta mampu menghasilkan 14 jenis antigen vaksin untuk keperluan Indonesia dan Global.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menegaskan, kerja sama dengan ProFactor Pharma akan memaksimalkan inovasi dan kinerja Bio Farma, terutama terkait menghasilkan produk life sciences berkualitas international standard dan terjangkau bagi masyarakat di berbagai belahan dunia.

"Kerja sama Bio Farma dan Profactor Pharma adalah dalam bentuk Co-development/ pengembangan bersama serta transfer teknologi Recombinant Factor VIII yang dikembangkan oleh expert-expert ProFactor Pharma dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, dalam proses produk biologi dimulai dari proses hulu (upstream) hingga proses hilir (downstream)," papar Honesti dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).

Dalam kerja sama ini, Bio Farma mendapatkan milestone lisensi produksi dan penjualan eksklusif produk Recombinant Factor VIII untuk pengobatan hemophilia A di ASEAN 6 dan India.

"Ini tentunya akan sangat bermanfaat secara nasional maupun global," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Profactor David Brown mengatakan, kerja sama Bio Farma dan ProFactor ini akan meningkatkan pelayanan kepada publik khususnya pasien hemophilia yang 75% terdiagnosa belum memperoleh pengobatan karena tingginya harga produk.

"Teknologi rekombinan ini membuat proses pembuatan blood product (rekombinan faktor VIII) akan menjadi lebih cepat dengan harga terjangkau," ujar David.

Sebagai informasi, Hemofilia merupakan gangguan pembekuan darah herediter terbanyak di dunia saat ini. Terdapat 2 jenis hemofilia yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A terjadi akibat mutasi gen faktor VIII dan menyebabkan defisiensi faktor VIII.

Insiden hemofilia A adalah 1:5.000-10.000 (secara global) dari kelahiran bayi lelaki. Sebanyak 80% dari seluruh kasus adalah hemophilia A, sedangkan sisanya adalah hemofilia B (defisiensi faktor IX).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soleh Ayubi, Eks Bos Farmasi Denmark Jadi Wadirut Bio Farma

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular