Keperkasaan Rupiah Atas Dolar AS Picu Pembelian di Pasar SBN

Muhammad Maruf, CNBC Indonesia
04 October 2022 14:16
Hubungan Suku Bunga dan Yield Obligasi
Foto: Refinitiv

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) cenderung turun, ditopang oleh sentimen positif penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Minat beli tampak ada pada seri acuan 10 tahun dan 20 tahun.

Pada perdagangan Selasa (4/10/2022) pukul 14.00 WIB, data Refinitiv, menunjukkan yield seri benchmark 5 tahun tak bergerak di level pembukaan 6.60%. Demikian pula seri benchmark 15 tahun yang setia di angka imbal hasil 7.20%.

Namun yield acuan 10 tahun turun 8 basis poin (bps) ke 7.25%, dan 20 tahun turun 3 bps ke 7.33%. Yield dan harga SBN bergerak terbalik.
Sentimen utama masih mengacu pada penguatan nilai tukar rupiah yang tidak hanya menang melawan dolar Amerika Serikat (AS) tetapi juga Singapura dan Australia.

Melansir data Refintiv, pada pukul 13:00 WIB, rupiah menguat 0,23% melawan dolar AS ke Rp 15.265/US$. Di waktu yang sama, rupiah juga menguat masing-masing 0,23% melawan dolar Singapura ke Rp 10.663/SG$ dan 0,71% ke Rp 9.903/AU$.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mum/mum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Neraca Dagang RI Surplus Lagi, Investor Mulai Lepas SBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular