Kripto Mulai Nanjak, Tapi Bitcoin Masih di Bawah US$ 20.000

Market - chd, CNBC Indonesia
04 October 2022 10:35
Pejalan kaki melewati iklan yang menampilkan token cryptocurrency Bitcoin di Hong Kong, Selasa (15/2/2022). (Photo by Anthony Kwan/Getty Images) Foto: Pejalan kaki melewati iklan yang menampilkan token cryptocurrency Bitcoin di Hong Kong, Selasa (15/2/2022). (Photo by Anthony Kwan/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas kripto utama terpantau menguat tetapi masih cenderung terbatas pada perdagangan Selasa (4/10/2022), di tengah rebound-nya pasar saham global.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin menguat 1,57% ke posisi harga US$ 19.530,75/koin atau setara dengan Rp 298.820.475/koin (asumsi kurs Rp 15.300/US$). Sedangkan untuk Ethereum bertambah 1,89% ke posisi US$ 1.321,31/koin atau Rp 20.216.043/koin.

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

CryptocurrencyDalam Dolar ASDalam RupiahPerubahan Harian (%)Perubahan 7 Hari (%)Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC)19.530,75298.820.4751,57%-1,26%374,88
Ethereum (ETH)1.321,3120.216.0431,89%-3,44%162,17
Tether (USDT)1,0015.3000,01%0,01%67,96
USD Coin (USDC)0,999915.298-0,01%-0,01%47,17
BNB286,834.388.499-0,06%2,10%46,31
XRP0,45646.9830,77%-4,10%22,73
Binance USD (BUSD)0,999715.295-0,04%0,02%21,04
Cardano (ADA)0,42636.5220,57%-6,42%14,60
Solana (SOL)32,88503.0641,36%-5,39%11,69
Dogecoin0,060069190,34%-3,33%7,98

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin hingga kini masih diperdagangkan di kisaran harga US$ 18.000-19.000. Namun, potensi Bitcoin kembali ke level psikologisnya di US$ 20.000 masih bisa terjadi, karena pasar saham global mulai kembali pulih dan selama pasar bersikap optimis.

Meski begitu, Bitcoin telah kehilangan nilai pasarnya hingga lebih dari 70% dari posisi tertingginya yang diciptakan pada November tahun lalu, yakni di kisaran US$ 67.000.

Investor kripto yang terus memantau perkembangan sentimen pasar dalam beberapa bulan terakhir merasa lebih baik pada hari ini, karena indikator manufaktur Amerika Serikat (AS) terbaru tiba lebih dingin dari yang diharapkan.

Data manufaktur AS yang tercermin pada Purchasing Managers Index (PMI) versi Institute for Supply Management (ISM) periode September 2022 dilaporkan turun menjadi 50,9, dari sebelumnya pada Agustus lalu di angka 52,8.

Meski menurun, tetapi manufaktur AS masih berada di zona ekspansif. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di atasnya adalah ekspansi, di bawahnya berarti kontraksi.

Seperti di pasar saham, periode kuartal IV menjadi periode yang cukup positif bagi pasar kripto. Pada tahun lalu saja, kripto berhasil mencetak level tertinggi barunya untuk kedua kalinya dalam setahun, yakni di November, di mana Bitcoin dan Ethereum menyentuh level tertinggi barunya saat itu.

Namun, investor masih perlu waspada karena pengetatan suku bunga bank sentral masih akan berlangsung selama inflasi belum melandai hingga menyentuh target yang ditetapkan di 2%.

Potensi resesi masih cenderung besar, setelah mayoritas bank sentral dunia mengetatkan kebijakan moneternya dengan kompak menaikkan suku bunga acuan untuk meredam 'tsunami' inflasi yang melanda di berbagai negara di dunia.

Padahal, perekonomian AS secara teknis sudah memasuki zona resesi. Berdasarkan data dari Biro Analisis Ekonomi AS yang dirilis Kamis pekan lalu, ekonomi AS mengalami kontraksi 0,6% secara tahunan pada kuartal II/2022, tak berubah dari pembacaan awal pada akhir Juli lalu.

Kekhawatiran semakin nyata dengan hasil survei yang dilakukan Reuters, Sebanyak 59 dari 83 ekonom yang disurvei memperkirakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bp) pada November.

Selanjutnya di Desember, The Fed diperkirakan akan menaikkan lagi sebesar 50 bp menjadi 4,25% - 4,5%. Ini akan menambah 'penderitaan' ekonomi yang lebih besar.

Inflasi masih menjadi momok mengerikan hampir di seluruh negara di dunia. Situasi ini yang bahkan diperkirakan bakal menyeret dunia ke jurang resesi tahun depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Investor Masih Khawatir Inflasi AS, Bitcoin dkk Ambles Lagi


(chd/chd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading