10 Saham Paling Dicampakkan Investor Asing Tahun Ini

Market - Muhammad Maruf, CNBC Indonesia
03 October 2022 17:30
Papan Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak ada cerita sedih, se-menyedihkan pasar obligasi di pasar saham Indonesia. Tidak ada istilah pelarian investor asing besar-besaran di Bursa Efek Indonesia, karena secara selisih bersih atau net, posisinya masih beli atau net buy.

Angka net buy investor asing mencapai Rp69,4 triliun, baik di pasar reguler, negosiasi, maupun tunai dari awal tahun hingga perdagangan akhir September, pekan lalu. Rincianya, pembelian investor asing senilai Rp925 triliun versus jual Rp855 triliun.

Meski secara keseluruhan memiliki rapor positif, ada sejumlah saham-saham yang masuk dalam daftar lego besar-besaran investor asing sepanjang tahun ini.

Berbagai alasan bisa menjelaskan aksi jual asing ini, karena performa emiten yang buruk, maupun iklim bisnis yang dipandang tidak seksi lagi. Berikut saham-saham yang dilepas investor asing berdasarkan rekaman di pasar reguler dari awal tahun hingga sesi akhir perdagangan September.

1. Bukalapak.com Tbk (BUKA)

Emiten mall online ini tercatat paling besar dalam catatan net sell asing, mencapai Rp1,9 triliun hanya di pasar reguler saja, dan mencapai Rp2,3 triliun bila merekap semua. Saham ini ditransaksikan sebanyak 2,3 juta kali dengan hasil harga anjlok 37% dari awal tahun.

Kondisi Bukalapak sebetulnya sudah jauh lebih baik saat ini. Mereka berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 8,6 triliun pada semester pertama 2022, berbanding terbalik dari posisi yang sama 2021 yang merugi Rp 766 miliar

2. Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Emiten yang sebagian sahamnya dimiliki Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga S Uno ini juga tak lepas dari sasaran amukan jual investor asing. Nilainya cukup jumbo, senilai Rp1,4 triliun yang diperoleh dari 2,1 juta perpindahan tangan. Meskipun begitu, harga sahamnya relatif stabil di kisaran Rp3.890 per lembar saham karena dukungan pembeli lokal.

3. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

Nilai jual bersih asing untuk saham emiten semen ini sebesar Rp773 miliar dari 494 ribu transaksi. Turunnya minat tidak lepas dari telah selesainya momentum pembangunan infrastruktur di Indonesia. Demikian pula ada prospek suram seperti ancaman resesi yang dipastikan menghentikan ekspansi bisnis properti sehingga membuat investor asing melego saham ini.

Tanpa adanya minat dari investor lokal, saham emiten ini sudah anjlok sekitar 22% sejak awal tahun, berada pada level Rp9.400 per lembar. Ditinggalkannya INTP juga tidak lepas dari laba bersih yang turun drastis hingga 50% menjadi Rp 292 miliar semester I tahun ini.

4. Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)

Emiten ini paling parah mengalami penurunan harga setelah 'dicerai' kan investor asing. Harga saham ACES rontok lebih dari 50% sepanjang tahun ini, di tutup pada level Rp605 per lembar saham pada perdagangan Senin (3/10/2022). Asing melego bersih Rp742 miliar saham ini dari 937 ribu transaksi.

Tekanan terhadap harga saham ACES tidak lepas dari kinerja kurang mumpuni di semester I-2022. Perusahaan mengalami penurunan pada penjualan dan laba bersih. Penjualan bersih mencapai Rp 3,31 triliun turun 2,36% dibanding periode yang sama tahun lalu, sementara laba kotor Rp 1,59 triliun menyusut 3,63%.

5. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Saham ini memang menjadi salah satu bulan-bulanan asing pada tahun ini, meskipun ending-nya mereka tampak pantas menyesal. Asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp520 miliar dari 1,2 juta transaksi. Namun, penjualan asing langsung diwadahi dengan suka cita oleh investor domestik, sehingga justru memicu kenaikan harga lebih dari 100% dari awal tahun.

Kinerja moncer ini tidak lepas dari sentimen positif kenaikan harga batubara yang terus menerus membukukan rekor tertinggi menyusul permintaan ekspor yang melonjak pasca perang Rusia-Ukraina. Hasilnya, laba bersih ITMG melesat 292% yoy pada semester I 2022 menjadi US$460,82 juta.

6. Indosat Tbk (ISAT)

Saham provider telekomunikasi ini mencatatkan jual bersih asing sebesar Rp506 miliar dari 576 ribu transaksi. Namun aksi jual asing tidak membuat harga saham ini jatuh, dan malah naik hampir 20% sejak awal tahun pada tutupan Senin (3/10/2022) di harga Rp7,400 per lembar. Minat beli investor lokal berada dibalik kenaikan harga saham ISAT pasca pasca mergernya dengan dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) awal Januari 2022.

7. Mayora Indah Tbk (MYOR)

Nilai jual bersih asing pada saham ini sebesar Rp505 miliar dari 548 ribu transaksi. Kekecewaan asing terhadap emiten produsen permen kopiko ini tidak lepas dari penurunan laba perseroan pada kuartal II tahun lalu. Datanya, penjualan naik 9.3% menjadi Rp14,4 triliun pada semester I 2022, tetapi laba perusahaan turun 30% menjadi Rp653 miliar.

8. Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)

Emiten yang sahamnya banyak dimiliki Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ini juga jadi sasaran empuk net sell asing. Nilainya mencapai Rp500 miliar dari 651 ribu transaksi. Kendati masuk dalam daftar net sell asing harga saham TBIG relatif stabil, hanya turun 5% dari awal tahun ke level Rp2,800 per lembar saham pada tutupan Senin (3/10/2022).

Kinerja perseroan juga tidak mengecewakan. Tercatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 25% menjadi Rp 826 miliar pada semester I 2022.

9. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)

Ada net sell sebanyak Rp497 miliar untuk saham produsen jamu ini dari 1,4 juta transaksi. Harga sahamnya merosot hampir 20% ke level Rp160 per lembar saham. Salah satu sentimen jual atas saham ini karena penjualan turun 2,6% pada Juni lalu sebesar Rp 1,61 triliun.

10. Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)

Saham Rumah Sakit Hermina ini jadi sasaran aksi jual investor asing dengan selisih bersih Rp469 miliar dari 986 ribu transaksi. Namun begitu, harga saham emiten ini justru membaik oleh karena sentimen beli dari investor lokal yang membuat harganya naik lebih dari 40% sejak awal tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Era Startup di RI Masih Awal, GOTO dan BUKA Masih Positif


(mum/mum)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading