Breaking News: Minyak Mentah Memanas, Harganya Melejit 5%!

Market - Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
03 October 2022 15:07
FILE PHOTO: A maze of crude oil pipes and valves is pictured during a tour by the Department of Energy at the Strategic Petroleum Reserve in Freeport, Texas, U.S. June 9, 2016.  REUTERS/Richard Carson/File Photo Foto: Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia melejit nyaris 5% lebih. Penyebabnya adalah potensi pengurangan produksi oleh OPEC+.

Pada Senin (10/3/2022) pukul 14.58 WIB harga minyak jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) melonjak 4,7% ke US$83,22 per barel. Sedangkan mentah Brent tercatat US$88,96 per barel, naik 1,15%

Perkumpulan negara-negara produsen minyak OPEC+ akan mempertimbangkan pengurangan produksi minyak lebih dari satu juta barel per hari (bph) minggu depan, menurut sumber OPEC mengatakan kepada Reuters (2/10/2022). Ini akan menjadi langkah terbesar sejak pandemi COVID-19 ke mengatasi kelemahan pasar minyak.

Pertemuan OPEC+ akan berlangsung pada 5 Oktober mendatang. Penurunan harga minyak dan bulan-bulan volatilitas pasar yang parah yang mendorong produsen utama OPEC+, Arab Saudi, untuk mengatakan bahwa kelompok tersebut dapat memangkas produksi.

OPEC+, yang menggabungkan negara-negara OPEC dan sekutunya seperti Rusia, telah menolak menaikkan produksi untuk menurunkan harga minyak meskipun ada tekanan dari konsumen utama, termasuk Amerika Serikat, untuk membantu ekonomi global.

Pekan lalu, sebuah sumber mengatakan Moskow berharap OPEC+ dapat memotong 1 juta bph atau 1% dari pasokan global.

Itu akan menjadi pemotongan terbesar sejak 2020 ketika OPEC+ mengurangi produksi dengan rekor 10 juta bph karena permintaan turun karena pandemi Covid-19. Kelompok ini menghabiskan dua tahun berikutnya untuk memecahkan rekor tersebut.

Analis dan pengamat OPEC seperti UBS dan JP Morgan telah menyarankan pemotongan sekitar 1 juta bph sehingga dapat membantu menahan penurunan harga.

"Minyak US$90 tidak dapat dinegosiasikan untuk kepemimpinan OPEC+, oleh karena itu mereka akan bertindak untuk menjaga harga dasar ini," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

Covid Mengancam, Harga Minyak Mentah Terperosok 2%


(ras/ras)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading